Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar, Nasriyanto saat dihubungi Kamis mengatakan bencana tersebut terjadi sekitar 14.30 WIB pada kilometer 160 dari Padang.
Sementara lokasi kejadiannya tepatnya di Jorong Simpang Tigo, Nagari (desa adat) Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru.
"Longsor menimbun badan jalan sepanjang 30 meter, dengan ketinggian material 2,5 meter," kata dia.
Bencana itu menyebabkan antrean kendaraan dari dua mencapai 10 kilometer, sebab peristiwa tersebut terjadi saat arus transportasi kedua daerah sedang padat.
Sementara antrean kendaraan akibat musibah tersebut hanya berlansung lima jam.
Ia menyebutkan, saat ini dua alat berat serta TNI, kepolisian, BPBD, dan masyarakat setempat membersihkan material yang terdiri dari batu-batuan kerikil, tanah merah dan pepohonan, yang mana pengerjaannya diperkirakan tuntas pada malam ini.
Nasriyanto menambahkan, bencana tersebut hanya berjarak dua kilometer dari titik longsor yang terjadi satu hari sebelumya (6/1).
Sementara itu, Kapolsek Pangkalan Iptu Karbet Junaidi mengatakan tidak ada korban jiwa akibat bencana tersebut, hanya saja ada dua pasien yang sedang dibawah ambulance harus dievakuasi dengan tandu, kemudian dibawa menggunakan mobil BPBD.
Ia menyebutkan, jalur Sumbar-Riau berada di pinggir tebing yang rawan longsor dan terban, apalagi curah hujan yang mengguyur daerah itu cukup tinggi sejak beberapa hari terakhir.
Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat dan pengendara yang melintasi daerah itu untuk lebih waspada, apalagi dalam kondisi hujan.
Pewarta: M R Denya Utama
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016