"Sementara produksi gas dipatok 1.064 million standard cubic feet of gas per day (MMSCFD) atau sedikit di bawah realisasi 2015 sebesar 1.015 MMSCFD," kata Presiden Direktur PT Pertamina EP, Rony Gunawan kepada wartawan di Jakarta, Kamis.
Ia mengakui realisasi produksi minyak selama 2015 belum mencapai target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) perusahaan sebesar 115.100 bph. Untuk produksi gas pencapaiannya sekitar 97 persen dari yang tercantum dalam Work Plan and Budget 2015.
Menurut Rony Gunawan, pencapaian di bawah target tersebut sulit dihindari akibat faktor penurunan harga minyak dunia serta kondisi sebagian besar sumur-sumur minyak yang dikelola Pertamina EP sudah tua.
Meski begitu, lanjut Rony Gunawan, pada 2016 ini perseroan optimistis dapat mencapai target produksi yang ditetapkan. "Kami akan terus meningkatkan produksi meskipun industri migas secara keekonomian saat ini mengalami penurunan akibat anjloknya harga minyak dunia," katanya.
Lebih jauh ia mengatakan untuk terus mempertahankan produksi sesuai target tahun ini, Pertamina EP sudah mempersiapkan strategi efisiensi yang harus dilakukan melalui program peningkatan berkelanjutan (continuous improvement program).
Beberapa strategi yang dilakukan di antaranya mengkatifkan kembali (reaktivasi) dan memperbaiki berbagai sarana produksi sehingga lebih optimal. Sementara kegiatan yang membutuhkan investasi besar akan ditunda dulu, menunggu situasi global dan harga minyak membaik.
Langkah ini penting mengingat mayoritas sumur-sumur PT Pertamina EP sudah tua, relatif kecil dan tersebar di sejumlah wilayah Indonesia. Hanya blok Cepu yang masih baru. "Pada sumur karakteristik tertentu dengan tingkat produksi kecil misalnya, Pertamina EP mengganti pompa minyak yang harganya cukup tinggi dengan pompa air," katanya.
Nanang Abdul Manaf, Direktur Eksplorasi PT Pertamina EP, menambahkan kesuksesan kegiatan pemboran tidak lepas dari inovasi dan efisiensi yang dilakukan oleh karyawan Pertamina EP. Ia mencontohkan, anggaran untuk kegiatan pemboran 10 sumur, ternyata bisa dimanfaatkan untuk menambah kegiatan pemboran.
Pertamina EP juga berencana akan menambah pemboran sebanyak 12 sumur di 2016. Lapangan yang dipilih adalah lapangan-lapangan yang memiliki prospek dan potensi cukup besar.
"Lokasi yang kita pilih untuk di 2016, tentu lapangan-lapangan yang memang masih memiliki potensi besar seperti Jawa Barat, Sumatera Selatan dan Jambi, masih menjadi pilihan utama," tegasnya.
Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016