Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah atas dolar AS di pasar spot antar bank Jakarta, Kamis pagi, terus melemah mendekati Rp9.100 per dolar AS menjadi Rp9.074/9.076 dibandingkan dengan posisi penutupan sebelumnya pada Rp9.067/9.069 atau melemah tujuh poin. Analis Valas PT Bank Niaga, Noel Chandra, di Jakarta, Kamis, mengatakan rupiah terus melemah hingga ke posisi Rp9.100 per dolar AS, akibat menguatnya dolar AS terhadap yen, setelah bank sentral Jepang (BoJ) menaikkan suku bunga overnight menjadi 0,5 persen dari 0,25 persen. BOJ pada pertemuan itu sepakat menaikkan tingkat bunga overnight, meski ada kekhawatiran bahwa kenaikan itu akan mengurangi peminjam dana dalam bentuk yen, katanya. Rupiah, lanjutnya, sebenarnya mendapat dukungan positif dari pasar saham regional yang menguat, namun terimbas aksi beli dolar AS oleh pelaku asing akibat kenaikan suku bunga Jepang. Yen melemah terhadap dolar AS menjadi 121,05 dan terhadap euro menjadi 159,13. Meski demikian, rupiah masih berpeluang untuk menguat, melihat perkembangan di pasar modal maupun obligasi cukup ramai, dimana sebagian pelaku asing aktif bermain di kedua pasar tersebut yang diperkirakan akan kembali memicu rupiah bergerak naik, katanya. Noel Chandra mengemukakan koreksi harga terhadap yen terjadi hanya sementara dan pada saat nanti mata uang Jepang itu akan kembali menguat, melihat produk domestik bruto (PDB) Jepang menguat. Melihat indikator ekonomi Jepang yang menguat, maka yen diperkirakan akan kembali menguat yang memicu rupiah naik kembali mendekati level Rp9.000 per dolar AS, katanya. Jadi, menurut dia, koreksi harga terhadap rupiah saat ini, karena peran bank sentral (Bank Indonesia/BI) yang tidak menginginkan rupiah di bawah level Rp9.000 per dolar AS. BI hanya menstabilkan harga rupiah yang ideal berkisar antara Rp9.050 hingga Rp9.100 per dolar AS, ucapnya. Apalagi, lanjutnya, para analis juga menyatakan, bahwa rupiah akan bisa berada di bawah level Rp9.000 per dolar AS pada pertengahan tahun 2007, melihat besarnya faktor positif yang mendukung pergerakan rupiah ke arah sana. Kecenderung rupiah menguat ke arah sana sebenarnya cukup tinggi, tinggal menunggu waktu saja apakah pergerakan rupiah bisa mencapai ke tingkat yang diperkirakan sebelumnya, kata dia. (*)

Copyright © ANTARA 2007