Dari informasi yang dihimpun, Rabu, tingginya curah hujan pada Selasa (5/1) malam, membuat aliran Sungai Lematang meluap dan salah satu rumah warga di bantaran sungai itu ambruk terseret arus sungai.
Beruntung musibah yang merobohkan rumah milik Usman (48) warga Desa Tanah Abang Selatan Kecamatan Tanah Abang Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (Pali) itu tak menimbulkan korban jiwa.
Menurut Udial Sasta, Kepala Desa Tanah Abang bahwa kejadian ambruknya rumah salah satu warganya sekitar pukul 17.00 WIB, namun tidak ada korban jiwa.
Memang, kata dia, posisi rumah Usman berada persis di bantaran Sungai Lematang dan saat kejadian keluarganya tidak berada di dalam rumah tersebut.
"Waktu kejadian Usman sedang berada di sawah, sedangkan anak dan istrinya mandi di sungai, walaupun tidak ada korban jiwa namun kerugian materi diperkirakan mencapai Rp60 juta," katanya.
Menurut dia, penyebab rumah tersebut roboh akibat tanah di pinggiran sungai terkikis oleh arus sungai yang meluap.
Tingginya curah hujan meningkatkan volume air hingga meluap ke ruas bibir sungai, katanya.
Ia menambahkan, hingga saat ini belum ada bantuan dari pemerintah setempat dan sementara keluarga Usman tinggal di rumah tetangganya.
"Sementara ini keluarga Usman ditampung tetangganya, dan saya berharap secepatnya pemerintah dapat memberikan bantuan kepada korban dan keluarganya," kata Udial.
Pewarta: Banu/Suparni
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016