Rejanglebong (ANTARA News) - Jalan provinsi di wilayah Simpang Poak Kecamatan Curup Tengah, Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, saat ini terancam putus akibat tanah longsor.

Abdul Gani warga Kelurahan Talang Rimbo Lama, di Rejanglebong, Selasa, mengatakan jalan tersebut nyaris putus setelah hujan deras yang melanda Kota Curup pada 27 Desember 2015.

"Saat itu hujan cukup deras. Pertama yang kena longsor adalah rumpun bambu yang berada di pinggir jalan dan penahan tebing berikut sebagian badan jalan," kata Abdul Gani.

Longsor yang memakan sebagian badan jalan provinsi, kata dia, diperkirakan mencapai 30 meter dengan lebar mencapai 10 meter. Longsor itu sendiri terjadi dua kali sehingga mengakibatkan penahan tebing berikut badan jalan runtuh ke jurang.

Longsor di jalan itu juga pernah terjadi beberapa tahun lalu, namun sudah diperbaiki dan dibangun penahan tebing dengan panjang mencapai 30 meter.

"Kalau jalan ini akan diperbaiki sebaiknya dibuat jembatan karena di bawah ada anak sungai. Kalau hanya ditimbun dan dibuat penahan tebing tidak akan bertahan lama," ujarnya.

Hal yang sama juga diutarakan warga lainnya, Iwan, yang berharap pihak terkait segera turun ke lapangan mengingat jalan itu merupakan jalur provinsi yang dilalui kendaraan yang akan keluar maupun masuk ke Bengkulu.

Sementara itu penjabat Bupati Rejanglebong yang juga kepala Dinas PU Provinsi Bengkulu, Andi Roslinsyah ditemui usai memimpin rapat percepatan proyek fisik, mengatakan jalan yang longsor itu sebelumnya milik provinsi namun sejak 2016 diambil alih oleh negara.

"Itu jalan negara sehingga perbaikannya dilakukan oleh orang pusat. Nanti akan saya perintahkan kepala Dinas PU Rejanglebong guna mengeceknya," kata Andi singkat.

Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016