Tokyo (ANTARA News) - Saham-saham Tokyo berakhir lebih rendah setelah begerak maju-mundur pada Selasa, memperpanjang penurunan tajam hari sebelumnya karena investor cemas atas perekonomian global dan ketegangan di Timur Tengah.
Putaran lemah lain data manufaktur dari Tiongkok memicu aksi jual tajam di Asia pada Senin, mengirim mata uang "safe-haven" yen menguat, pada gilirannya memukul para eksportir Jepang. Indeks Nikkei berakhir turun lebih dari tiga persen pada Senin, mengikuti kerugian hampir tujuh persen di Shanghai.
Sebuah data manufaktur mengecewakan di Amerika Serikat pada Senin menambah rasa takut, sehingga memukul pasar saham Eropa dan Wall Street.
"Hari ini kita melihat koreksi dalam langkah penghindaran risiko," Masashi Akutsu, analis di SMBC Nikko Securities, mengatakan kepada Bloomberg News.
"Saham-saham Shanghai dengan bersusah payah berhasil menambah keuntungan minimal sebelumnya, tapi kecemasan terus bertahan."
Setelah berayun antara keuntungan dan kerugian sepanjang hari, Nikkei ditutup turun 0,42 persen, atau 76,98 poin, menjadi 18.374,00.
Indeks Topix dari seluruh saham papan utama turun 0,33 persen, atau 4,96 poin, menjadi ditutup pada 1.504,71.
"Indikator-indikator ekonomi di Tiongkok dan AS lemah," Toshihiko Matsuno, kepala analis di SMBC Friend Securities, mengatakan sebelum pasar dibuka pada Selasa pagi.
"Karena mereka adalah dua ekonomi terbesar dunia dan dampaknya sangat besar, setiap data baru mempertahankan pasar saham dalam ketegangan," tambahnya.
Sebuah yen yang kuat, yang pada Senin sempat turun di bawah 119 yen untuk pertama kalinya sejak Oktober, adalah hambatan bagi para eksportir. Pada Selasa dolar dibeli 119,39 yen dari 119,42 yen di New York.
Yen juga menguat terhadap euro. Mata uang tunggal jatuh menjadi 129,32 yen dari 129,37 yen, dan juga turun dari 131,59 yen pada akhir tahun lalu.
Sony naik tipis 0,18 persen menjadi 2.962,5 yen, sementara perusahaan eksplorasi energi Inpex naik tipis 0,37 persen menjadi 1.216 yen dibantu oleh kenaikan moderat dalam harga minyak.
Namun, Toyota turun 1,51 persen menjadi 7.226 yen, Nintendo kehilangan 1,47 persen menjadi 16.410 yen dan raksasa perbankan Mitsubishi UFJ berakhir turun 0,21 persen pada 744,5 yen.
Operator Uniqlo Fast, Retailing, kelas berat pasar, turun 0,54 persen menjadi 40.430 yen dan raksasa telekomunikasi SoftBank tergelincir 0,40 persen menjadi 5.969 yen, demikian AFP melaporkan.
(A026/B012)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016