"Setelah mendapatkan julukan terindah kedua di dunia, tentu saja membuat semut semakin banyak yang datang. Itu yang harus dipikirkan, apa yang harus dilakukan. Kita tidak boleh terlena, tidak boleh diam dan harus terus meningkatkan kualitas," kata Pastika, di Denpasar, Senin.
Menurut dia, sesungguhnya predikat itu bukan hanya sekadar kebanggaan, melainkan memiliki sisi tanggung jawab agar jangan sampai tahun depan menjadi turun posisi dari saat ini. "Kalau bisa naik nomor satu. Mestinya kita bisa," ucapnya.
Pastika melihat Bali memiliki kekuatan untuk menjadi lebih baik seperti dari sisi SDM yang cerdas dan inovatif, pemandangan alam yang indah, dan juga cuacanya yang bersahabat.
Namun, dia tidak memungkiri Bali juga sarat persoalan, mulai dari sampah, kebersihan lingkungan, beban lingkungan hidup terutama air bersih, suplai listrik, suplai bahan pangan, kemacetan yang mulai merata dan parah, dan lain-lain.
Menurut dia, sesungguhnya predikat itu bukan hanya sekadar kebanggaan, melainkan memiliki sisi tanggung jawab agar jangan sampai tahun depan menjadi turun posisi dari saat ini. "Kalau bisa naik nomor satu. Mestinya kita bisa," ucapnya.
Pastika melihat Bali memiliki kekuatan untuk menjadi lebih baik seperti dari sisi SDM yang cerdas dan inovatif, pemandangan alam yang indah, dan juga cuacanya yang bersahabat.
Namun, dia tidak memungkiri Bali juga sarat persoalan, mulai dari sampah, kebersihan lingkungan, beban lingkungan hidup terutama air bersih, suplai listrik, suplai bahan pangan, kemacetan yang mulai merata dan parah, dan lain-lain.
Masalah klasik adalah kemacetan lalu-lintas karena penjualan kendaraan bermotor begitu masif. Bali juga tidak memiliki rancangan sistem transportasi massal yang terpadu dan mudah diakses. Bisa diibaratkan orang lumpuh jika tidak memiliki kendaraan pribadi di sana.
"Masalah lain, banyak pramuwisata kita yang belum mampu memahami persis budaya kita, bahkan ada yang tidak berlisensi Bali," ujarnya sembari menyebut ada kesulitan juga untuk penguasaan bahasa Mandarin dan Rusia dari pramuwisata asal Bali.
Tidak kalah penting, lanjut dia, Bali menyimpan persoalan dari sisi harga kamar hotel dan suvenir yang belum standar. Hal ini disebabkan karena persaingan dan jumlah akomodasi wisata yang sudah sangat berlebih dibandingkan tingkat kunjungan. Di samping masih dijumpai adanya praktik "jual beli kepala".
"Beberapa kelemahan itu harus diperbaiki. Kita tidak cukup sekadar indah," kata mantan Kapolda Bali itu.
Pihaknya juga mengharapkan adanya kesadaran bersama dari pemerintah kabupaten agar tidak terlalu mudah mengeluarkan izin villa dan akomodasi wisata, di tengah kondisinya yang sudah berlebih.
Tidak kalah penting, lanjut dia, Bali menyimpan persoalan dari sisi harga kamar hotel dan suvenir yang belum standar. Hal ini disebabkan karena persaingan dan jumlah akomodasi wisata yang sudah sangat berlebih dibandingkan tingkat kunjungan. Di samping masih dijumpai adanya praktik "jual beli kepala".
"Beberapa kelemahan itu harus diperbaiki. Kita tidak cukup sekadar indah," kata mantan Kapolda Bali itu.
Pihaknya juga mengharapkan adanya kesadaran bersama dari pemerintah kabupaten agar tidak terlalu mudah mengeluarkan izin villa dan akomodasi wisata, di tengah kondisinya yang sudah berlebih.
Dari semua kabupaten dan kota, Kabupaten Badung adalah yang paling makmur karena memiliki aset wisata yang telah dangat dikenal, di antaranya Pantai Kuta dan Nusa Dua.
Bali masuk sebagai pulau terbaik kedua untuk tingkat dunia dengan nilai 88,98 setelah Pulau Galapagos (Ekuador) pada posisi pertama dengan nilai 90,82, berdasarkan hasil survei para pembaca majalah pariwisata Travel and Leisure.
Untuk tingkat Asia, Bali menduduki posisi pertama disusul Kepulauan Maladewa dengan nilai 88,53, dan Phuket Thailand dengan nilai 79,22.
Majalah tersebut juga memasukkan Bali ke dalam jajaran Hall of Fame atau pulau yang paling dikenal oleh wisatawan mancanegara (pembaca) yang berada pada jajaran teratas selama 10 tahun terakhir.
Pada laman majalah itu dijelaskan bahwa penilaian diberikan untuk kategori pulau terbaik berdasarkan indikator alam atau pantai, kegiatan atau tempat wisata, makanan atau restoran, keramahan masyarakat, serta penilaian lain untuk cerita cinta atau romansa.
Bali masuk sebagai pulau terbaik kedua untuk tingkat dunia dengan nilai 88,98 setelah Pulau Galapagos (Ekuador) pada posisi pertama dengan nilai 90,82, berdasarkan hasil survei para pembaca majalah pariwisata Travel and Leisure.
Untuk tingkat Asia, Bali menduduki posisi pertama disusul Kepulauan Maladewa dengan nilai 88,53, dan Phuket Thailand dengan nilai 79,22.
Majalah tersebut juga memasukkan Bali ke dalam jajaran Hall of Fame atau pulau yang paling dikenal oleh wisatawan mancanegara (pembaca) yang berada pada jajaran teratas selama 10 tahun terakhir.
Pada laman majalah itu dijelaskan bahwa penilaian diberikan untuk kategori pulau terbaik berdasarkan indikator alam atau pantai, kegiatan atau tempat wisata, makanan atau restoran, keramahan masyarakat, serta penilaian lain untuk cerita cinta atau romansa.
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016