Ternate (ANTARA News) - Kementerian Agama (Kemenag) akan menjadikan Kabupaten Halmahera Utara sebagai salah satu daerah percontohan dalam membangunan kerukunan antarumat beragama di Maluku Utara.
Kepala Kemenag Halmahera Utara Adam Marus di Ternate, Selasa, mengatakan, daerah ini dijadikan contoh kerukunan antarumat beragama karena memiliki keunikan tersendiri di Maluku Utara dalam konteks masyarakat yang majemuk dan pluralis.
"Halut (Halmahera Utara) didiami keberagaman suku, etnik dan agama yang ada di Indonesia dengan adat Hibualamo menjadi nilai-nilai kearifan lokal diyakni mampu mempererat hubungan di masyarakat," ujarnya.
Apalagi, nilai-nilai adat itu diterapkan melalui sikap dan perilaku hidup saling menghormati dan menghargai sesama.
Bahkan, nilai-nilai yang terkandung dalam adat Hibualamo itu mengatur hidup bersama-sama secara harmonis, damai, saling menghormati dan menghargai, tanpa melihat perbedaan sebagai suatu tirai pemisah.
"Justru perbedaan itu diakomodir, diterima, sebagai karya Tuhan yang harus disyukuri," kata Adam.
Harapannya bagi umat beragama di Halmahera Utara untuk bersama-sama mengembangkan suatu tatanan kehidupan keberagaman, yang benar-benar mencerminkan kebersamaan dan kerukunan.
Selanjutnya dapat menjadikan Halmahera Utara sebagai laboratorium kerukunan, bagi kehidupan beragama dan bisa menjadi percontohan untuk membangun kerukunan hidup beragama di Maluku Utara.
"Agar bisa terwujud dengan baik, harus didukung penuh dari Pemkab Halmahera Utara dan seluruh masyarakat dari Pasir Putih hingga Tanjung Bisoa. Programnya bisa terwujud, apabila semua pihak bersama-sama menjaga dan menghormati perbedaan sebagai suatu rahmat dari Tuhan," tandas Adam.
Pemkab dan masyarakat Halmahera Utara dinilai sukses menyelenggarakan berbagai event nasional maupun lokal seperti MTQ maupun Pesparawi tingkat Provinsi Maluku Utara. Pelayanan lintas agama terhadap berbagai event tersebut membuktikan warga setempat menjunjung perbedaan.
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016