Jakarta (ANTARA News) - Facebook dituding melakukan sensor terhadap patung ikonik Little Mermaid atau puteri duyung di Copenhagen, Denmark, demikian dilansir dari situs telegraph.co.uk.
Seorang politisi asal Denmark menuduh jejaring sosial milik Mark Zuckerberg itu telah menghalanginya mengunggah foto dari patung yang sudah berusia 102 tahun, yang dipajang di atas sebuah batu di tepi laut di dekat jalan Langeline.
Anggota dewan dari partai Sosial Demokrat Mette Gjerskov mengklaim Facebook telah menolak fotonya, media Denmark melaporkan bahwa gambar Little Mermaid diblok Facebook karena "terlalu telanjang atau menyiratkan kecenderungan seksual."
"Little Mermaid rupanya terlalu telanjang buat Facebook," Mette menjelaskan di status Facebooknya. "Saya tak bisa mengumumkan blog saya karena TV2 memilih puteri duyung sebagai gambar utamanya. Saya tak pernah menyangka kalau kekayaan nasional kita dikategorikan di level yang sama dengan pornografi anak dan semacam hal mesum."
Dia menambahkan kemudian bahwa Facebook mengubah keputusannya memblok gambar tersebut, namun TV2 telah memutuskan menghapus gambar tersebut karena potensi pelanggaran hak cipta.
"TV2 telah menghapus Little Mermaid dari blog saya karena berisiko tagihan banyak akibat masalah hak cipta," tulis sang politisi. "Rupanya seseorang tak bisa mengunggah foto kekayaan nasional tanpa membayar banyak uang pada keturunan si artis. Itu adalah hukum - yang disetujui oleh parlemen."
Tahun lalu, Facebook memperbarui pedoman atas apa yang bisa dan tidak bisa diunggah dalam jejaring sosial guna menghindari "kebingungan".
Facebook mengatakan mereka melarang gambar telanjang karena "beberapa audiens di dalam komunitas global mungkin saja sensitif terhadap konten jenis itu."
Jejaring sosial itu mengkonfirmasi bahwa mengunggah gambar-gambar dada perempuan dilarang jika menunjukkan puting - kecuali jika sedang menyusui atau menunjukkan dada usai dioperasi akibat kanker payudara.
Facebook pernah mengatakan mereka mengijinkan gambar-gambar lukisan atau patung-patung yang menampilkan sosok telanjang. Facebook sebelumnya juga pernah dituding melakukan sensor atas gambar Nabi Muhamad.
Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016