New York (ANTARA News) - Dow Jones Industrial Average mencatatkan awal tahun terburuk sejak 1932 saat pasar saham terhuyung setelah data ekonomi lemah Tiongkok menyulut kembali kekhawatiran akan perlambatan global.
Survei menunjukkan kegiatan pabrik di ekonomi terbesar kedua dunia itu turun tajam pada Desember, membuat saham-saham Tiongkok merosot tujuh persen dan memicu penghentian perdagangan.
Kekhawatiran para investor bertambah setelah bank sentral Tiongkok menetapkan nilai yuan pada tingkat terendah dalam 4-1/2 tahun, terus melemahkannya terhadap dolar AS.
Data Amerika Serikat juga tidak mendukung, dengan penyusutan tak terkira kegiatan pabrik pada Desember menurut Institute for Supply Management.
"Itu kembang api Tahun Baru yang menyakitkan," kata Andre Bakhos, direktur Janlyn Capital LLC di Bernardsville, New Jersey.
Dow Jones Industrial Average turun 432,27 poin atau 2,48 persen menjadi 16.992,76, hari terburuknya dalam empat bulan. Seluruh 30 komponen merah, dengan Goldman Sachs turun 2,8 persen.
S&P 500 membuat awal tahun terburuknya sejak 2001, turun 48,49 poin atau 2,37 persem pada 1.995,45 pukul 12:07 (1707 GMT).
Indeks Nasdaq Composite turun 140,70 poin atau 2,81 persen pada 4.866,72.
"Pepatah lamanya jika Januari pergi, pergi pula tahunnya dan jika pekan pertama pergi maka pergi pula seluruh bulannya dan seterusnya, jadi ini bukan awal yang baik," kata Scott Brown, kepala ekonom di Raymond James di St. Petersburg, Florida.
Penjualan meluas tapi tidak sedalam kemerosotan akibat kekhawatiran perlambatan global yang dipimpin Tiongkok pada Agustus ketika Dow turun lebih dari 1.000 poin di satu titik.
Seluruh 10 sektor S&P rendah pada Senin, dipimpn oleh penurunan 2,52 persen di sektor finansial.
Indeks JPMorgan turun 3,5 persen pada 63,28 dolar AS sementara Apple turun dua persen menjadi 103,09 dolar AS.
Amazon paling menekan S&P dan Nasdaq, turun 5,9 persen pad 636,08 dolar AS.
Netflix turun 6,6 persen pada 106,88 dolar AS setelah Baird memangkas rating sahamnya ke "netral". Sahamnya tercatat turun dengan persentase terbesar di S&P 500. Tesla turun 7,9 persen pada 221,03 dolar AS.
Sementara di antara yang paling terang Baxalta naik 3,3 persen pada 40,30 dolar AS, demikian seperti dilansir kantor berita Reuters.
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016