Bandung (ANTARA News) - Ribuan rumah di Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah dan Bojongsoang Kabupaten Bandung hingga Rabu pagi masih terendam banjir dengan ketinggian 50 sentimeter hingga 300 sentimeter akibat meluapnya Sungai Citarum. Banjir yang sejak Selasa sore terjadi di Kecamatan Dayeuhkolot, desa yang terendam yaitu Desa Citeureup dan Desa Dayeuhkolot serta Kelurahan Pasawahan dan Kelurahan Dayeuhkolot. Jumlah rumah yang terendam sebanyak 1186 rumah, tujuh banginan Sekolah Dasar, tiga bangunan mesjid dan satu bangunan madrasah. Sebanyak 3114 rumah di Kecamatan Baleendah yang terendam meliputi Kelurahan Andir sebanyak 2030 rumah dan di Kelurahan Baleendah sebanyak 1084 rumah, empat bangunan Sekolah Dasar dengan jumlah 3415 jiwa yang mengungsi. Sedangkan di Kecamatan Bojongsoang sebanyak 345 rumah di Desa Bojongsoang, 416 rumah di Desa Bojongsari dan 70 rumah di Desa Tegalluar atau total sebanyak 831 rumah terendam air setinggi 100 hingga 150 centimeter dengan jumlah jiwa yang mengungsi sebanyak 2923 jiwa. Pukul 00.30 Rabu dini hari, Sungai Citarum meluap sehingga tinggi air semakin naik seiring dengan curah hujan yang cukup tinggi. Bahkan di beberapa titik , tingginya air telah merendam atap ratusan rumah. Warga yang pada awalnya bertahan di rumahnya akhirnya harus menyelamatkan diri ke tempat-tempat penampungan atau lokasi yang lebih aman. Para pengungsi yang berasal dari Kecamatan Baleendah sudah mengungsi ke tenda yang ditempatkan di Taman Kota Baleendah dan GOR Kelurahan Baleendah. Tenda yang ditempatkan di Jalan Raya Banjaran Baleendah milik Pramuka tidak bisa digunakan karena lokasinya pada dini hari tadi terkena genangan air. Warga yang berasal dari Kecamatan Dayeuhkolot sebagian memilih tidur di Kantor Kecamatan dan kantor RW di Bojong Citepus. Tenda darurat baru terpasang Rabu siang ini. Sedangkan warga yang berasal dari Kecamatan Bojongsoang yaitu dari kampung Cijagra mengungsi ke GOR PGRI dan rumah sanak saudaranya yang tidak jauh dari lokasi banjir.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007