"Pencarian kami lakukan dengan cara menyelam di sekitar tempat kejadian karena kondisi sungai terdapat kedung dengan kedalaman sekitar 8-9 meter," kata Koordinator Badan SAR Nasional (Basarnas) Pos SAR Cilacap Mulwahyono di Cilacap, Senin malam.
Setelah dilakukan penyelaman selama lebih kurang 25 menit, kata dia, jasad korban ditemukan pada pukul 17.00 WIB dan selanjutnya dievakuasi ke tepi sungai.
Menurut dia, jenazah korban selanjutnya dibawa ke Puskesmas Wadaslintang untuk divisum sebelum dibawa pulang ke rumah duka di Dusun Sukereno RT 14 RW 04, Desa Kaliwiro, Kecamatan Wadaslintang, Wonosobo.
Dengan ditemukannya jenazah Krisdiyanto, kata dia, operasi pencarian korban tenggelam di Sungai Cangkring berakhir.
"Seluruh personel SAR yang terlibat dalam operasi gabungan telah kembali ke pangkalan masing-masing," katanya.
Ia mengatakan bahwa tim SAR gabungan yang terlibat dalam operasi terdiri atas Basarnas Pos SAR Cilacap, SAR Wonosobo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonosobo, Kepolisian Sektor Wadaslintang, Komando Rayon Militer Wadaslintang, Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari) Wonosobo, dan masyarakat sekitar.
Krisdiyanto dilaporkan tenggelam saat hendak memancing di Sungai Cangkring pada hari Senin (4/1), sekitar pukul 10.00 WIB (bukan 11.30 WIB seperti yang diwartakan sebelumnya, red.).
Berdasarkan keterangan saksi mata, Krisdiyanto terlihat melompat ke sebuah batu berukuran besar namun terpeleset karena licin sehingga jatuh ke sungai.
Oleh karena sebelumnya terjadi hujan lebat, arus sungai sangat deras sehingga tubuh Krisdiyanto hanyut.
Krisdiyanto sempat terlihat melambaikan tangan ketika tubuhnya berada di kedung sungai namun akhirnya tenggelam.
Warga yang mengetahui kejadian itu segera melaporkannya ke SAR Wonosobo yang diteruskan ke Basarnas Pos SAR Cilacap.
Basarnas Pos SAR Cilacap yang menerima laporan tersebut pada pukul 12.00 WIB segera menerjunkan enam personelnya berikut peralatan pertolongan di air menuju lokasi kejadian pada pukul 12.30 WIB.
"Perjalanan dari Cilacap menuju lokasi kejadian membutuhkan waktu sekitar empat jam," kata Mulwahyono.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016