Bangkok (ANTARA News) - Pembantu penting perdana menteri terguling Thailand Thaksin Shinawatra Rabu berhenti dari jabatannya sebagai kepala tim ekonomi pemerintah baru, kurang dari sepekan setelah dia dipilih. Somkid Jatusripitak, wakil perdana menteri ketika Thaksin masih berkuasa, tetapi pemerintah dukungan militer mengangkatnya enam hari yang lewat sebagai kepala tim baru dengan tugas meningkatkan kepercayaan terhadap ekonomi Thailand. Pemilihan atas Somkid, yang juga mantan menteri keuangan, memicu kegemparan di kalangan para pendukung kudeta dan menjatuhkan ancaman-ancaman akan melakukan demonstrasi di jalan-jalan. "Saya ingin menghentikan konflik ini sedini mungkin," kata Somkid kepada wartawan. "Setelah berkonsultasi dengan perdana menteri, saya mengatakan padanya bahwa saya ingin mengundurkan diri dalam rangka mencegah terjadinya konflik," ujarnya. Pengunduran dirinya merupakan yang terakhir dalam serangkaian pergantian secara mendadak di dalam kebijakan ekonomi Thailand sejak kudeta September, yang menyingkirkan Thaksin dari kantornya. Somkid, 53 tahun, dipilih untuk membantu menjelaskan kebijakan pemerintah baru, terutama kepada para investor asing yang kepercayaannya terhadap Thailand tergoncang setelah kudeta. Dia memperingatkan bahwa pemerintah Perdana Menteri Surayud Chulanont yang dilantik militer perlu melaksanakan kerja terbaik dalam menjalin komunikasi dengan para investor, untuk menyingkirkan hal-hal yang menyebabkan bahkan makin merusak ekonomi Thailand. "Itulah mengapa saya dengan sukarela, sebab saya dapat membantu negara kami." Somkid adalah salah satu anggota pemerintahan Thaksin yang terkemuka, pernah menjabat berbagai jabatan tinggi di kementerian keuangan dan perdagangan. Dia dijuluki sebagai perumus kebijakan ekonomi Thaksin, yang menyelamatkan ekonomi Thailand setelah krisis keuangan pada tahun 1997, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007