Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia dibuka melemah 12,84 poin atau 0,28 persen menjadi 4.580,16 poin pada pembukaan perdagangan awal tahun Senin pagi.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak melemah 0,57 persen menjadi 788,39 poin.

"Sentimen negatif dari bursa di kawasan Asia membuat IHSG pada awal perdagangan pagi ini bergerak melemah," kata Kepala Riset Universal Broker, Satrio Utomo.

Kendati demikian, ia mengatakan, bulan pertama tahun ini pasar bakal menantikan fenomena Efek Januari dimana pelaku pasar saham akan melakukan akumulasi saham-saham berkapitalisasi kecil-menengah yang pada bulan Desember banyak mengalami tekanan.

"Jika fenomena January Effect terjadi, kami masih menyarankan untuk mengambil posisi akumulasi pada saham-saham terkait konstruksi," katanya.

Wakil Presiden Riset dan Analisis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan pelaku pasar juga sedang menanti data ekonomi Indonesia yang akan diumumkan pekan ini.

Badan Pusat Statistik, menurut dia, memprediksi terjadi kenaikan inflasi ke angka 0,5 persen pada Desember 2015 bersamaan dengan hari raya keagamaan.

Pertumbuhan ekonomi 2016, ia melanjutkan, diperkirakan membaik dari tahun sebelumnya dengan Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini berada di kisaran 5,3 persen.

Selain itu, ia mengatakan, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,2 sampai 5,5 persen.

"Optimisme terhadap ekonomi Indonesia 2016 itu dapat menjaga laju IHSG untuk bergerak positif pada pekan ini," kata Nico.

Sementara di tingkat regional, indeks Hang Seng turun 460,97 poin (2,10 persen) menjadi 21.453,43; indeks Nikkei melemah 492,30 poin (2,59 persen) ke level 18.453,43; dan Straits Times melemah 38,58 poin (1,34 persen) ke posisi 2.844,15.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016