Lebak (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, menetapkan status siaga bencana banjir karena curah hujan meningkat sepanjang Januari-Februari 2016.
"Kami tetap memberlakukan siaga sampai dua bulan ke depan karena potensi banjir cukup berpeluang," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi saat dihubungi di Lebak, Minggu.
Berdasarkan perkiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banten curah hujan berpeluang Januari-Februari mendatang.
Frekuensi curah hujan berpotensi terjadi dengan intensitas ringan dan sedang berlangsung antara dua sampai delapan jam.
Karena itu, pihaknya tetap memberlakukan siaga bencana alam sampai Maret mendatang.
"Semua petugas maupun relawan memberlakukan piket selama 24 jam untuk mengantisipasi bencana alam itu," ujarnya.
Menurut dia, pihaknya telah menyiapkan peralatan evakuasi dan logistik, termasuk obat-obatan agar para korban bencana dapat ditangani dengan baik.
Penyebaran surat kewaspadaan dilakukan melalui imbauan kepada aparat camat, desa, relawan dan masyarakat.
Sebab wilayah Kabupaten Lebak merupakan langganan bencana banjir dan longsoran saat memasuki musim penghujan.
"Kami mengingatkan warga yang tinggal di daerah aliran sungai maupun tebing dan pegunungan agar meningkatkan kewaspadaan bencana alam sehubungan tibanya cuaca ekstrem itu," katanya.
Koordinator relawan BPBD Kecamatan Banjarsari Kabupaten Lebak Aminah mengatakan pihaknya siaga selama 24 jam sebab wilayahnya terdapat delapan desa rawan banjir karena terdapat daerah aliran sungai.
Saat ini, dirinya terus melakukan pemantauan jika hujan deras hingga berhari-hari karena dipastikan terjadi banjir.
"Kami mengimbau warga jika hujan deras meningkatkan kewaspadaan guna menghindari resiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa," katanya.
Pewarta: Mansyur
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016