... tidak serius, sudah dapat dipastikan kebakaran hutan dan kabut asap masih terjadi, bahkan diprediksi lebih parah karena sifatnya akumulatif...

Palangka Raya, Kalimantan Tengah (ANTARA News) - Aktivis lingkungan yang tergabung dalam Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Kalimantan Tengah mengingatkan pemerintah daerah untuk serius mengantisipasi dan mencegah kebakaran lahan agar musibah itu tidak terulang.

"Kondisi ini harus menjadi perhatian pemerintah, khususnya pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Kalimantan Tengah untuk menjadi prioritas penanganannya. Jangan sampai terulang," kata Direktur Eksekutif WALHI Kalimantan Tengah, Arie Rompas, di Palangka Raya, Minggu.

Kebakaran lahan selalu menjadi momok di Kalimantan Tengah setiap datang musim kemarau. Seperti saat kemarau 2015, kebakaran lahan terjadi sangat parah dan menyebabkan kabut asap yang benar-benar mengganggu aktivitas serta mengancam keselamatan masyarakat.

Aktivis yang akrab disapa Rio ini menyebut, menurut data pemerintah, kebakaran lahan di Indonesia pada 2015 mencapai 2.089.911 hektare. Kalimantan Tengah menjadi provinsi terbesar kedua setelah Sumatera Selatan, dengan luas lahan yang terbakar mencapai 330.865 hektare.

Kabut asap yang sangat parah pada 2015 harus menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah daerah. Pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan harus dilakukan dengan lebih serius dan terencana agar musibah itu tidak terulang.

"Jika tidak serius, sudah dapat dipastikan kebakaran hutan dan kabut asap masih terjadi, bahkan diprediksi lebih parah karena sifatnya akumulatif. Perlu dilakukan perlindungan dan pemulihan terhadap lahan gambut di Kalimantan Tengah," tegas Rompas.

Dia juga mengkritisi debat kandidat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur beberapa waktu lalu. Menurutnya, belum ada kandidat gubernur yang terlihat menawarkan program khusus untuk memprioritaskan pencegahan kebakaran lahan serta penyelamatan lingkungan sebagai agenda utamanya.

Pewarta: Norjani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016