Jakarta (ANTARA News) - Dua lagi penderita penyakit pasca banjir "leptospirosis" atau penyakit kencing tikus yang dirawat di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Rabu, meninggal dunia, kata Wakil Direktur Pelayanan rumah sakit itu, dr Sutirto Basuki. Dengan demikian, katanya, jumlah pasien leptospirosis yang meninggal di RSUD Tarakan dalam beberapa hari ini menjadi tiga orang. Kedua orang pasien leptospirosis yang meninggal itu, yakni, Ny Kh (71), warga Sentul No 9 B. Pasar Baru, Jakarta Pusat dan Dd (30), warga Tomang RT 16/5, Jati Pulo, Palmerah, Jakarta Barat. Pasien Ny Kh meninggal dunia pada Rabu (21/2) pagi sedangkan pasien Dd pada 12.30 WIB. "Kondisi ginjal dan liver kedua pasien itu, sudah parah, bahkan tingkat kesadarannyapun menurun," katanya. Pasien Kh sendiri masuk pada ke RSUD Tarakan pada Senin (19/2) dan Dd pada Selasa (20/2). Sedangkan satu pasien leptospirosis yang meninggal sebelumnya, yakni, Khs (47), warga Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Barat. Secara keseluruhan pasca banjir, RSUD Tarakan sudah merawat sebanyak 49 orang, tiga diantaranya meninggal dan enam orang sudah diperbolehkan pulang, hingga pasien yang masih dirawat saat ini sebanyak 40 orang. "Jumlah pasien diperkirakan akan terus bertambah mengingat masa inkubasi kuman berlangsung antara empat hari sampai dua bulan pasca banjir," katanya. Dikatakannya, jumlah pasien leptospirosis pada musibah banjir kali ini, diperkirakan lebih banyak dibandingkan pada 2002 yang hanya 50 pasien dan sembilan pasiennya meninggal. "Pasalnya jumlah pasien pada 2002 sebanyak 50 orang itu dalam jangka waktu tiga bulan, sedangkan saat ini dalam waktu satu bulan sudah tercatat ada 49 orang dan tiga diantaranya meninggal," katanya. Ia juga mengingatkan kepada warga jika merasakan demam, sesak nafas, trombosit turun dan betis kaku, untuk segera memeriksakan ke dokter untuk diberikan antibiotik sebagai pertolongan pertama. "warga harus segera memeriksakan diri jika mengalami gejala seperti itu," katanya. Di bagian lain, ia juga menyebutkan jumlah pasien demam berdarah dengue (DBD) yang masih dirawat sebanyak 57 orang dan pasien diare 106 orang.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007