"Itu ide yang baik. Saya mengapresiasi langkah revisi tersebut. Semoga mampu menghadirkan kejutan berupa maskot dengan presentasi terbaik dan berdesain modern," katanya saat berbincang dengan Antara News, Jakarta, Sabtu.
Ia berharap, setelah direvisi, maskot yang baru dapat kembali diluncurkan oleh Kemenpora. "Namun jika anggarannya terbatas, bisa lewat sosialisasi saja," kata Wisnu.
Mengenai banyaknya kritik dari masyarakat tentang desain maskot bernama Drawa yang diluncurkan pada Minggu (27/12/15) itu, Wisnu menilainya sebagai hal yang wajar.
"Maskot tersebut memang kurang modern jadi wajar masyarakat kurang menyukainya. Kita semua pasti menginginkan yang terbaik," kata perenang yang merajai kolam renang di arena PON dan SEA Games pada 1990-an itu.
Sementara atlet bulu tangkis Edi Subaktiar menyayangkan sikap Kemenpora yang dinilainya terlalu terburu-buru mempublikasikan maskot Asian Games 2018.
"Harusnya mungkin lebih baik dipersiapkan dan ditimbang dulu saja, kalau memang sudah sangat dan dianggap cocok, baru dipublikasikan," katanya mengenai maskot berbentuk burung cendrawasih itu.
Ia menilai, pelaksanaan Asian Games 2018 yang masih cukup lama, seharusnya dapat menjadi kesempatan untuk menciptakan desain terbaik.
Kemenpora menyikapi kritik tersebut secara positif, karena itu menunjukkan kepedulian masyarakat atas kualitas persiapan penyelenggaraan Asian Games.
Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016