Jakarta (ANTARA News) - Menguatnya saham-saham pertambangan pada perdagangan sesi pagi Rabu, mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) ditutup naik tipis 2,375 poin (0,13 persen) ke posisi 1.808,857. Menguatnya saham pertambangan yang juga tercatat sebagai saham-saham terlikuid juga telah membantu indeks LQ45 menguat 0,577 poin (0,13 persen) ke posisi 384,607. Total volume perdagangan hingga pertengahan perdagangan hari ini tercatat mencapai 2,126 miliar saham senilai Rp1,386 triliun yang dihasilkan dari 26.375 kali transaksi. Analis Riset PT Panin Capital, Luki Aryatama, kepada ANTARA mengatakan, sektor pertambangan masih menunjukkan kinerja yang bagus karena didukung oleh harga komoditas dan konsistennya peraturan pemerintah. "Dengan dihilangkannya pertambangan ilegal oleh pemerintah telah mendorong saham sektor pertambangan, selain ditunjang harga komoditi yang membaik," katanya. Selain itu, lanjut Luki, dibukanya beberapa saham Asia setelah libur tahun baru China dan kenaikan di Wall Street juga akan mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEJ kembali menguat. Transaksi yang didominasi beli membuat 71 saham menguat, 48 saham harganya melemah, dan 65 saham stabil. Pada sesi pagi ini, kenaikan indeks lebih didorong oleh naiknya saham Tambang Timah TINS) dan Aneka Tambang (ANTM), yang diikuti oleh naiknya Berlian Laju Tangker (BLTA) serta United Tractor (UNTR). Saham TINS naik Rp350 ke posisi Rp10.250, ANTM menguat Rp500 menjadi Rp9.350, BLTA terdorong Rp110 ke Rp1.880 dan UNTR melejit Rp200 berada di harga Rp7.300. Sementara saham unggulan lainnya, seperti Perusahaan Gas Negara (PGAS) dan Telkom (TLKM) bergerak stagnan. PGAS tertahan di harga Rp8.950 dan TLKM stagnan di Rp9.650.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007