Bandung (ANTARA News) - Seorang wisatawan Wildan Khaerudin (16) warga Kabupaten Cirebon masih dinyatakan hilang setelah terseret gelombang laut di kawasan objek wisata Pantai Santolo, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (30/12).
"Korban hingga saat ini belum ditemukan masih dalam pencarian," kata Kepala Satpol Airud AKP Tri Andri melalui telepon seluler, Kamis.
Ia menuturkan peristiwa itu bermula ketika korban Wildan bersama tiga temannya asal Cirebon berenang di kawasan yang dilarang untuk berenang di Pantai Santolo, Rabu sekitar pukul 17.00 WIB.
Mereka, lanjut dia, berenang cukup jauh dari bibir pantai, kemudian tiba-tiba datang ombak besar lalu menyeret wisatawan tersebut.
"Beruntung yang tiga temannya selamat, berhasil ditolong, sedangkan satu orang masih belum ditemukan," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya bersama masyarakat, juga nelayan setempat berupaya melakukan pencarian korban ke tengah lautan, juga menyisir sepanjang Pantai Santolo.
"Kami juga menunggu Basarnas untuk membantu pencarian," katanya.
Ia menyampaikan gelombang laut Garut selatan sedang besar dan berbahaya bagi wisatawan saat beraktivitas berenang.
Pihaknya telah memasang rambu-rambu larangan berenang di beberapa titik sebagai peringatan bagi wisatawan.
"Meskipun sudah ada larangan untuk berenang di laut, tapi tetap saja ada yang berenang," katanya.
Ia menambahkan, Pantai Santolo sudah ramai dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah di luar Garut.
Ia mengimbau wisatawan dari luar daerah agar mematuhi setiap rambu-rambu bahaya, dan tetap saling menjaga keamanan, kenyamanan dan ketertiban di kawasan wisata.
"Diimbau para pengunjung terutama yang dari luar daerah untuk tidak berenang karena berbahaya kalau berenang sampai ke tengah," katanya.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015