Bahan terompet itu bukan terbuat dari Al-quran tapi terbuat dari bungkus obat buhur yang bertulisan huruf Arab,"
Bandung (ANTARA News) - Kepolisian Resor Garut menyatakan hasil pemeriksaan kertas bahan terompet yang dijual di kawasan Alun-alun Pameungpeuk bukan tulisan dari kitab suci Alquran melainkan huruf Arab untuk bungkus obat.
"Bahan terompet itu bukan terbuat dari Al-quran tapi terbuat dari bungkus obat buhur yang bertulisan huruf Arab," kata Kepala Bagian Operasi Polres Garut Kompol Wira Sutriana kepada wartawan, Rabu.
Ia menjelaskan, Kapolres Garut AKBP Arif Budiman sudah melihat langsung terompet yang disita tersebut, hasilnya bukan bahan dari sampul Al-quran.
"Tadi saya sama pak kapolres sudah melihatnya, bukan seperti di daerah lain, hanya ada tulisan arab," katanya.
Ia mengatakan terompet yang terdapat tulisan arab itu sudah diamankan ke markas Polres Garut, dan belum sempat terjual ke masyarakat.
Menurut dia kertas kemasan obat itu sudah tidak terpakai sehingga dimanfaatkan untuk bahan pembuatan terompet.
"Tidak tahu obat jenis apa, yang jelas tulisan dalam kemasan obat itu mungkin menerangkan kandungan obat," katanya.
Sebelumnya terompet bertulisan huruf Arab itu sebanyak 10 buah yang diamankan anggota Polsek Pameungpeuk di Alun-alun Pameungpeuk, Selasa (29/12) malam.
Terompet tersebut dibuat dan dijual oleh Masdira warga asal Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung.
Pengakuan penjual, terompet dibuat sendiri dengan bahan yang dibeli dari Pagarsih, Kota Bandung.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015