Total produksi untuk seluruh proyek tersebut sekitar 80 ton."
Semarang (ANTARA News) - Bahan baku terompet yang terbuat dari sampul Al Quran yang sempat beredar luas di sejumlah daerah diduga berasal dari sisa produksi perusahaan percetakan CV Aneka Ilmu Semarang, rekanan Kementerian Agama pada 2013.
Pemilik CV Aneka Ilmu, Suwanto, di Semarang, Rabu, membenarkan produk sisa proyek dari Kementerian Agama pada 2013 untuk membuat 1,6 juta Al Quran saat kepemimpinan Menteri Agama Suryadharma Ali.
"Total produksi untuk seluruh proyek tersebut sekitar 80 ton," katanya.
Pada saat proses produksi mencapai 75 persen, menurut dia, lokasi produksi perusahaannya sempat terkena bencana banjir.
Dari keseluruhan produksi itu, dikemukakannya, hanya 200.000 eksemplar yang bisa terselamatkan dan dalam kondisi baik.
Cetakan yang terselamatkan tersebut disimpan dengan harapan ketika kembali memperoleh proyek dari Kementerian Agama pada tahun berikutnya, menurut dia, maka barang sudah tersedia.
"Siapa tahu dapat proyek lagi, tapi ternyata tidak," katanya.
Sebagian hasil cetakan tersebut, dikemukakannya, disumbangkan ke sejumlah masjid, dan sisanya dimusnahkan dengan standar prosedur yang sudah ditentukan.
Ia menjelaskan, pemusanahan tersebut diserahkan kepada pengepul untuk dijadikan bubur kertas.
Dalam kasus tersebut, CV Aneka Ilmu menyerahkan kepada pengepul asal Klaten bernama Sunardi yang sudah bekerja sama dengannya sejak lama.
Bendahara Majelis Ulama Indonesia (MUI) Wilayah Jawa Tengah tersebut tidak tahu, jika sisa produk perusahaannya justru disalahgunakan untuk membuat terompet.
Meski tidak bertanggung jawab secara langsung atas permasalahan yang terjadi, Suwanto tetap memohon maaf kepada masyarakat, khususnya umat Muslim.
Ia menegaskan tidak ada unsur kesengajaan dalam kejadian ini.
Pewarta: I.C.Senjaya
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015