Tokyo (ANTARA News) - Nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap euro dan yen di perdagangan Asia, Rabu, karena penurunan harga minyak telah memukul sentimen para investor.
Minyak mentah kembali turun di Asia menjelang rilis data pasokan dan produksi minyak mentah AS, sehingga mempertahankan kekhawatiran tentang permintaan dan kekuatan ekonomi global.
Harga minyak di posisi terendah multi-tahun dalam menghadapi indikasi kelebihan pasokan minyak mentah global akan berlanjut hingga tahun depan.
"Sentimen risiko sangat banyak melanda harga minyak mentah," Hiroyuki Yamamuro, analis di Ueda Harlow, mengatakan, kepada Bloomberg News.
Di perdagangan AS, dolar terangkat oleh data positif kepercayaan konsumen yang memicu harapan untuk ekonomi utama dunia.
Para analis menilai, dolar kemungkinan bergerak di kisaran sempit karena pasar menunggu lebih banyak data ekonomi AS yang dapat memberikan arah tentang rencana Federal Reserve untuk kenaikan suku bunga pada 2016.
Di Tokyo, dolar turun tipis menjadi 120,46 yen dari 120,47 yen di New York pada Selasa.
Euro menguat menjadi 1,0933 dolar dari 1,0921 dolar dan naik menjadi 131,69 yen terhadap 131,59 yen sehari sebelumnya.
Pada perdagangan lainnya, peso Filipina naik tipis 0,03 persen terhadap dolar dan ringgit Malaysia menguat 0,07 persen, serta rupee India tergelincir 0,03 persen terhadap greenback dan rupiah Indonesia turun 0,84 persen.
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015