Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta, Rabu pagi, turun 80 poin dari posisi kemarin sore menjadi Rp13.778 per dolar AS.
"Kembali melemahnya laju harga minyak mentah dunia membuat laju dolar AS melanjutkan penguatan terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada.
Ia mengatakan harga minyak mentah di New York Mercantile Exchange turun 1,80 persen menjadi 37,19 dolar AS per barel dan sentimen dari penurunan itu menahan rupiah bergerak ke area positif.
"Namun potensi pembalikan arah bagi rupiah masih cukup terbuka menjelang penutupan akhir tahun. Diharapkan imbas pelemahan harga minyak mentah dan sejumlah harga komoditas tidak lebih dalam," katanya.
Analis PT Monex Investindo Futures Yulia Safrina mengatakan sentimen dari laporan ekonomi Amerika Serikat yang cukup positif juga menjadi salah satu faktor yang menopang pergerakan nilai tukar dolar AS.
Investor, ia mengatakan, juga sedang menanti laporan dari sektor properti Amerika Serikat. Laporan penjualan rumah yang tertunda bulan November dari asosiasi pengembang Amerika Serikat diperkirakan 0,6 persen dari 0,2 persen pada bulan sebelumnya.
"Data yang lebih baik dari prediksi berpotensi meningkatkan valuasi dolar AS lebih tinggi lagi," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015