Sesuai dengan prosedur tetapnya. Masa pencarian itu tujuh hari kemudian diperpanjang selama tiga hari kemudian dilakukan evaluasi,"Makassar (ANTARA News) - Badan SAR Nasional (Basarnas) yang memimpin proses pencarian bersama regu SAR lainnya resmi menarik semua personelnya setelah masa pencaharian korban Kapal Motor (KM) Marina berakhir selama 10 hari.
"Sesuai dengan prosedur tetapnya. Masa pencarian itu tujuh hari kemudian diperpanjang selama tiga hari kemudian dilakukan evaluasi," ujar Direktur Operasi dan Latihan Basarnas Brigjen TNI Ivan Ahmad Riski Titus yang dikonfirmasi, Selasa.
Dia mengatakan, pada proses pencarian terhadap korban KM Marina Baru 2B itu tidak semua korban berhasil dievakuasi dan masih menyisakan sekitar 12 orang penumpang lainnya yang menjadi korban.
Ivan mengaku jika setiap kali misi pencarian dilakukan oleh regu SAR pasti mengikuti semua prosedur tetap (Protap) yang ada dan evaluasi dari misi itu menjadi pertimbangan untuk diambil keputusan baru lagi.
"Penutupan kegiatan tentu tapi tergantung evaluasi. Namun, pencarian bisa saja dilanjutkan ketika pemilik kapal meminta untuk dilakukan lagi pencariannya," jelasnya.
Berdasarkan data penumpang KM Marina di manifes, jumlah penumpang sebanyak 118 orang dan yang sudah ditemukan sebanyak 106 penumpang, 40 penumpang selamat dan 66 penumpang meninggal.
"Korban yang telah ditemukan juga belum bisa dipastikan semua apakah masuk dalam daftar manifes atau tidak. Tetapi pada prinsipnya kami hanya melakukan penyelamatan siapapun dia," kata Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Frans Barung Mangera.
KM Marina mengangkut penumpang sebanyak 118 orang, di antaranya 91 orang dewasa, 19 anak-anak dan balita serta selebihnya anak buah kapal (ABK).
Kapal Motor (KM) Marina berangkat dari Pelabuhan Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, menuju Pelabuhan Bansalae, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Sabtu (19/12) sekitar pukul 11.00 Wita.
Kemudian setelah berlayar beberapa jam, kapal itu dihantam ombak besar dan sempat melaporkan ke Syahbandar Siwa sekitar pukul 16.00 Wita bahwa kapal itu kemasukan air akibat terjangan ombak besar.
Pewarta: Muh Hasanuddin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015