Padang (ANTARA News) - Pakar Sejarah dan Budaya lokal, Surya Helmi ,mengatakan bahwa sejarah tentang Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi Sumatera Barat (Sumbar) perlu menjadi ingatan masyarakat sebab saat ini cenderung terlupakan.
"PDRI tetap bagian dari sejarah perkembangan Kemerdekaan Indonesia untuk itu keberadaanya di tengah masyarakat perlu dilestarikan," katanya saat dikonfirmasi di Padang, Selasa.
Menurut dia salah satu cara mengingatkan kembali masyarakat yakni dengan membangun monumen atau tugu peringatan PDRI tersebut.
Hal ini bila telah masuk rencana tentunya harus segera direalisasikan, imbuhnya.
"Upaya ini harus diperjuangkan masyarakat yang mengalami napak tilas PDRI yakni warga di Sumbar," katanya.
Menurutnya agar sejarah PDRI dapat dikenang oleh seluruh masyarakat Indonesia haruslah dimulai dari pangkal sejarahnya tersebut.
Masyarakat Sumbar harus memperjuangkan agar PDRI menjadi salah satu sejarah prioritas nasional.
Salah satunya dengan membuat permintaan dan mendesak pemerintah merealisasikan janjinya untuk membangun monumen tersebut.
"Peristiwa PDRI memiliki bukti yang otentik untuk dikenang oleh masyarakat," ujarnya.
Sementara itu akademisi sejarah Universitas Andalas, Dr Anatona setuju dengan pendapat Surya bahkan prodinya telah menggelar dialog tentang pembangunan Monumen PDRI pada beberapa waktu lalu.
Menurutnya PDRI aset sejarah nasional dan daerah Sumbar yang cukup besar, amat disayangkan bila hal tersebut dilupakan oleh masyarakat.
"Bagaimanapun Sumbar pernah didaulat sebagai ibukota negara dulu, sejarah tersebut perlu diingat," ucapnya.
Pewarta: MR Denya
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015