Keputusannya harus benar karena ini menyangkut sebuah waktu yang sangat panjang...Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan tidak ingin ada ketergesa-gesaan dalam pembuatan keputusan tentang proyek pengembangan Blok Masela di lepas pantai Maluku.
"Ini sebuah pengembangan proyek yang sangat besar, oleh sebab itu jangan tergesa-gesa, tetapi keputusannya harus benar karena ini menyangkut sebuah waktu yang sangat panjang," katanya saat membuka rapat terbatas tentang Blok Masela di Kantor Presiden Jakarta, Selasa.
Presiden meminta pihak terkait memaparkan kalkulasi dan kajian detail yang bisa menjadi masukan dalam membuat keputusan yang tepat mengenai pengembangan Blok Masela, yang dinilai memiliki potensi kandungan gas yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi domestik.
"Saya ingin agar proyek besar ini memberikan manfaat pada ekonomi langsung dan menciptakan sebuah nilai langsung yang memberikan efek berantai, multiplier effect, pada perekonomian nasional kita," katanya.
Baca : Bappenas: Dua tekanan susulan harus diwaspadai
Mantan Gubernur DKI itu juga menekankan bahwa pengembangan Blok Masela harus betul-betul memperhatikan amanat konstitusi, yang dengan jelas dan tegas menyatakan bahwa Bumi dan air serta kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Kalimat "dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat", menurut dia, mengandung arti bahwa apa yang dihasilkan dalam pemanfaatan sumber daya alam harus benar-benar untuk seluruh rakyat Indonesia.
"Dan bukan untuk segelintir atau sekelompok orang. Tekanan itu yang ingin saya sampaikan," katanya.
Mantan Gubernur DKI itu juga menekankan bahwa pengembangan Blok Masela harus betul-betul memperhatikan amanat konstitusi, yang dengan jelas dan tegas menyatakan bahwa Bumi dan air serta kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Kalimat "dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat", menurut dia, mengandung arti bahwa apa yang dihasilkan dalam pemanfaatan sumber daya alam harus benar-benar untuk seluruh rakyat Indonesia.
"Dan bukan untuk segelintir atau sekelompok orang. Tekanan itu yang ingin saya sampaikan," katanya.
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015