Dhaka (ANTARA News) - Dua orang diduga pengikut kelompok keras Bangladesh tewas pada Senin dalam ledakan di luar ibu kota Dhaka saat pasukan keamanan menggerebek tempat persembunyian pegaris keras ketiga dalam empat hari.

Batalion Gerak Cepat melancarkan penggerebekan terhadap rumah kosong di Gazipur, sekitar 40 kilometer utara Dhaka, setelah tengah malam, kata juru bicara pasukan khusus polisi.

Mereka, yang diduga anggota Jamayetul Mujahideen Bangladesh (JMB), melemparkan bom ke arah pasukan sebelum terjadi ledakan di dalam gedung. Dua mayat ditemukan setelah penggerebekan dilakukan.

"Kami mulai menembaki mereka setelah seorang penegak hukum terluka sesudah pegaris keras JMB melemparkan IED (peledak buatan) kepada pasukan kami saat mengepung rumah tersebut," kata juru bicara RAB, Mayor Rumman Mahmud.

"Setelah kami menembakkan beberapa peluru kami mendengar sebuah ledakan dari dalam. Kemudian kami menemukan dua mayat tergeletak di lantai," katanya kepada media.

Beberapa bahan peledak buatan, granat, sebuah pistol, peluru dan selebaran propaganda JMB ditemukan di tempat kejadian itu.

Itu penggerebekan ketiga kali terhadap tempat persembunyian pegaris keras dalam empat hari saat pasukan keamanan menggencarkan perburuan pegaris keras sesudah serangkaian serangan mematikan terhadap warga asing dan sebuah masjid di pangkalan angkatan laut.

Penggerebekan tersebut dilakukan beberapa jam setelah tiga orang yang diduga sebagai militan dari JMB ditangkap di kota pelabukan Chittagong. Polisi menemukan sebuah senapan modern, peluru dalam jumlah besar, peralatan membuat bom dan seragam tentara pada saat operasi dilakukan.

"Bagian terburuk dari kekhawatiran kami adalah mereka memiliki perlengkapan militer setempat, yang menyulitkan pihak polisi untuk mengawasi pergerakan mereka," kata Komisaris Polisi Metropolitan Chittagong, Abdul Jalil Mandal kepada media.

Pada Kamis, polisi menggerebek sebuah gedung bertingkat di wilayah Mirpur yang berada di pinggiran kota Dhaka dan menangkap tujuh orang yang diduga sebagai anggota JMB setelah sebuah operasi yang berlangsung selama 15 jam. Polisi mengatakan mereka mengamankan sejumlah granat tangan dan jaket bom bunuh diri.

Penggerebekan tingkat tinggi dan penangkapan itu menimbulkan ketakutan pegaris keras, yang berkumpul kembali setelah satu dasawarsa pasca-serangkaian pemboman, yang mereka lakukan.

Serangkaian pemboman di penjuru negara bertepatan dengan peluncuran kampanye yang memperkenalkan hukum Syariah di negara sekuler yang berpenduduk mayoritas Muslim tersebut.

Dalam serangkaian serangan dan pembunuhan terhadap warga asing, pemimpin Sufi, kalangan Muslim Syiah dan Ahmadiah yang dilakukan dalam beberapa bulan terakhir diklaim dilakukan oleh kelompok bersenjata IS.

Pemerintah menyangkal bahwa kelompok bersenjata IS berada di Bangladesh sementara pihak kepolisian menyalahkan kelompok militan setempat, JMB atas kekerasan yang terjadi belakangan ini, demikian AFP melaporkan.

(Ian/KR-MBR)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015