Ambon (ANTARA News) - Kebanyakan warga di Kota Ambon dan sekitarnya di Provinsi Maluku belum berani tinggal dan tidur di dalam rumahnya karena khawatir akan terjadi gempa susulan, menyusul gempa tektonik berkekuatan 5,2 skala Richter (SR) yang terjadi Selasa dini hari (29/12) pukul 01.26 WIT.
"Kami belum berani tidur karena khawatir terjadi gempa susulan, apalagi gempa barusan terasa sangat kuat karena pusat gempa yang begitu dekat," ujar Jefry warga Soya Kecil, Kecamatan Sirimau, Ambon, Selasa dini hari.
Jefry yang sedang mengajak sejumlah anggota keluarga untuk menginap pada salah satu hotel yang terletak dekat rumahnya, mengaku, terpaksa mengajak keluarganya untuk meninggalkan hotel tersebut dan kembali ke rumah mereka.
"Saat gempa tadi saya bersama keluarga yang kebanyakan anak-anak sedang tidur lelap. Goncangannya sangat terasa, apalagi kami berada di lantai empat hotel tersebut, sehingga akhirnya berlarian turun melalui tangga maupun lift," katanya.
Dia mengakui sejumlah penghuni hotel yang berada di sekitar kawasan tersebut terlihat berlari ke luar gedung dan memilih berada di jalan umum, karena khawatir adanya gempa susulan dengan skala lebih besar dan mengakibatkan bangunan roboh serta menimbulkan korban jiwa.
Seorang warga lainnya, Stiff mengaku bersama belasan temannya terpaksa berlarian keluar dari salah satu pusat makanan siap saji di kawasan Urimesing, akibat gempa yang dirasakan sangat keras tersebut.
"Goncangannya sangat keras sekali sehingga kami berhamburan keluar ke jalan. Untung saja getarannya hanya sekitar lima hingga tujuh detik saja," katanya.
Stiff juga mengakui, puluhan tamu yang sedang menginap di Hotel Amaris berlantai lima, juga panik dan berlarian keluar gedung, karena takut tertimpa bangunan roboh.
Sesuai pemantauan, pada pukul 03.10 WIT juga masih dirasakan dua kali gempa susulan, tetapi intensitasnya mengecil, dan masih banyak warga yang berada di laur rumah.
Lokasi gempa 5,2 SR yang menguncang Pulau Ambon, Pulau Seram dan Haruku, Selasa dini hari tersebut berada pada 3.68 Lintang Selatan (LS) dan 128.39 Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 10 Kilo meter (Km) dibawah permukaan laut.
"Pusat gempa berada pada 25 Km arah timur laut Pulau Ambon atau 38 Km selatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat serta 106 km barat daya Maluku Tengah," kata Kepala Seksi Observasi BMKG Maluku, Lukito kepada Antara di Ambon, Selasa dinihari.
Karena tergolong gempa dangkal sehingga guncangannya terasa sangat di kota Ambon antara III hingga IV Modified Mercally Intensity (MMI).
BMKG memperkirakan guncangan gemmpa tektonik yang bertahan antara lima hingga 10 detik ini tidak sampai menimbulkan kerusakan bangunan yang mengalami keretakan karena kekuatannya masih di bawah 6 SR.
Data BMKG tercatat wilayah Kota Ambon dan sekitarnya tercatat diguncang empat gempa dalam dua pekan terakhir yakni 5,3 SR pada Senin (14/12), serta dua gempa terjadi pada 9 Desember 2015 yakni 6,9 SR disusul 5,0 SR, di mana semuanya berupakan gempa dangkal sehingga dirasakan sangat kuat oleh masyarakat.
Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015