Ramadi, Irak (ANTARA News) - Koalisi pimpinan AS memuji pasukan Irak yang menduduki kembali Ramadi. Operasi merebut Ramadi dilakukan dengan melatih pasukan lokal, lalu mempersenjatainya, selain berkat dukungan 600 kali serangan udara sejak Juli.
Ketua DPR Irak menjadi orang pertama yang menyelamati sukses pasukan Irak di Ramadi Minggu larut malam lalu.
"Kemenangan besar ini telah mematahkan tulang punggung Daesh dan menjadi titik awal bagi pembebasan Nineveh," kata Ketua DPR Salim al-Juburi seperti dikutip AFP.
Nineveh adalah provinsi beribukota Mosul, yang menjadi kota terbesar kedua di Irak dan dari mana bos ISIS Abu Bakr al-Baghdadi memproklamasikan "khilafah" yang membentang dari Irak ke Suriah satu setengah tahun silam.
Televisi Irak menayangkan perayaan kemenangan di Ramadi oleh penduduk Irak di jalan-jalan kota Baghdad, Karbala dan kota lainnya.
"Prestise naik di tubuh militer Irak," kata analis politik Ihsan al-Shammari. "Sebagai sebuah lembaga, ini pertama kali sejak invasi Daesh (pada Juni 2014) pemerintah mencapai kemenangan tanpa dukungan pasukan Mobilisasi Rakyat," sambung dia.
Tentara Irak takluk ketika ISIS menyerang Mosul pada Juni 2014 dan kemudian menyapu seluruh wilayah Sunni di Irak tanpa menghadapi perlawanan yang berarti, demikian AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015