"Paling cepat kami perkirakan Selasa (29/12) dari sana (Roma) dan akan tiba di Jakarta Rabu (30/12)," kata Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, dalam pertemuan pers, di Jakarta, Senin.
Marsudi juga akan menerima jenazah yang rencananya akan disemayamkan di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, di Pejambon, Jakarta.
Kementerian Luar Negeri akan melaksanakan upacara penghormatan terakhir karena almarhum Tazwin Hanif meninggal saat menjalankan tugas negara.
"Saat kebakaran yang terjadi pagi-pagi, beliau (Tazwin Hanif) sudah berada di KBRI untuk melakukan tugasnya," kata Marsudi.
Berdasarkan informasi terakhir yang diterima Kementerian Luar Negeri, pihak keluarga menginginkan agar jenazah dimakamkan di Jakarta, meskipun Tazwin Hanif berasal dari Padang, Sumatera Barat.
Almarhum Hanif telah mengabdi di Kementerian Luar Negeri dengan pangkat diplomatik terakhir minister counsellor, dan pos penugasanluar negeri terakhirnya di Kedutaan Besar Indonesia di Roma. Di Roma juga bermarkas besar Organisasi Pangan Dunia alias FAO.
Hanif juga merupakan diplomat yang ditunjuk sebagai juru runding Indonesia untuk isu perubahan iklim ketika dirinya bertugas di Direktorat Jenderral Multilateral Kementerian Luar Negeri.
Kebakaran di Kedutaan Besar Indonesia di Roma itu diketahui pertama kali oleh seorang petugas kebersihan pada 2 Desember 2015, pukul 08.30 pagi waktu setempat di lantai satu gedung premis Indonesia itu.
Setelah gagal memadamkan api dengan tabung pemadam kebakaran, dan api semakin membesar, petugas KBRI kemudian menelepon Pemadam Kebakaran Roma.
Hingga saat ini, Kementerian Luar Negeri masih menunggu keterangan resmi dari kepolisian Roma mengenai penyebab kebakaran tersebut.
Pewarta: A Fitriyanti
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015