"Saya tidak melihat keseriusan pemerintah untuk menyiapkan anak muda Indonesia menghadapi MEA, padahal itu sangat penting," katanya di ruang kerjanya, Gedung Nusantara III, Jakarta, Senin.
Hal itu dikatakannya saat menerima kunjungan pengurus Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) di ruang kerjanya.
Dia mengatakan, persiapan pemuda dalam menghadapi MEA harus diseriusi karena positif atau negatif dampak MEA tergantung peran anak muda.
Menurut dia, jangan sampai Indonesia hanya menjadi pasar bagi negara-negara di Asia Tenggara karena itu kesiapan pemuda menghadapi MEA, mutlak diperlukan.
"Nanti anak muda Indonesia akan bersaing dalam MEA sehingga perlu keseriusan pemerintah dalam menyiapkannya. Jangan sampai maksud ingin untuk namun malah buntung," ujarnya.
Hidayat mengatakan, dirinya pernah mengunjungi Thailand dan banyak pemuda di negara tersebut mempelajari bahasa Indonesia.
Menurut dia, pemuda Thailand telah membaca situasi bahwa Indonesia merupakan pasar yang besar dalam perdagangan di ASEAN.
"Mereka sadar bahwa Indonesia merupakan pasar yang besar sehingga mereka belajar bahasa Indonesia," katanya.
Dia mempertanyakan kesiapan masyarakat Indonesia dalam menghadapi MEA, misalnya penguasaan bahasa asing agar mereka tidak gagap dalam era perdagangan bebas. ***2***Budi Suyanto
(T.I028/B/B008/B008) 28-12-2015 12:46:20
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015