"Kami akan hadirkan suasana perkampungan Minangkabau, agar pengunjung dapat melihat dan merasakan seperti apa desa tradisional Minang," kata Kepala Museum Adityawarman, Noviyanti, di Padang, Minggu.
Ia menjelaskan diorama merupakan benda miniatur tiga dimensi untuk menggambarkan suatu pemandangan atau adegan.
"Saat ini sejumlah persiapan sudah hampir rampung di ruang pamer tinggal penataan akhir," ujarnya.
Dipaparkan, konsepnya adalah perkampungan Minang tempo dulu yang memiliki berbagai fasilitas seperti gunung, sawah, rumah, dangau (pondok), lapau (kedai), lumbung padi hingga aktivitas pertanian.
"Selain itu akan ditampilkan suasana perkampungan yang saat ini sudah jarang dijumpai seperti aktivitas silat, randai," kata dia.
Noviyanti menyampaikan latar belakang ditampilkannya diorama untuk memberikan edukasi kepada generasi muda seperti apa gambaran perkampungan tradisional Minang.
Salah satu fungsi museum adalah melestarikan kebudayaan yang ada dan diharapkan dengan diorama ini pengunjung tidak lupa seperti apa perkampungan Minang, lanjut dia.
Ia menyebutkan saat ini Museum Adityawarman memiliki 6.191 koleksi terdiri atas etnografi, keramik, filologi, teknologi dan lainnya.
Sementara salah seorang pengunjung Museum Adityawarman, Yeri, menyambut baik rencana tersebut karena saat ini perkampungan tradisional Minang memang sudah sulit untuk ditemukan.
"Kalau ada itu pun sangat jarang. Diorama ini dapat mengingatkan kembali bagaimana gambaran utuh perkampungan Minang," ujarnya.
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015