Surabaya (ANTARA News) - Pemerintah Kota Surabaya mengebut pencetakan sekitar 119.816 kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP setelah mendapatkan tambahan dua mesin pencetak dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surabaya Suharto Wardoyo pada Minggu mengatakan saat ini masih ada 19.816 warga yang datanya sudah direkam namun e-KTP-nya belum tercetak dan 400 ribu warga yang belum menjalani perekaman data.
Ia mengatakan pemerintah kota ingin marathon mencetak e-KTP akhir tahun ini supaya seluruh warga yang datanya sudah terekam bisa mendapat e-KTP.
Tambahan dua alat pencetak e-KTP dari pemerintah provinsi, ia mengatakan, akan membantu mempercepat pencetakan e-KTP.
Dengan tambahan alat dari pemerintah provinsi dan pinjaman dua alat cetak dari Malang, ia menjelaskan, pemerintah kota bisa menggunakan enam pencetak e-KTP.
"Jadi kita sekarang bisa produksi cetak lebih banyak," katanya.
Suharto mengatakan saat ini pencetakan e-KTP dilakukan di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil di Manyar dan juga di gedung eks Siola.
Petugas Kecamatan Tambaksari, Sawahan, Semampir dan Wonokromo dikerahkan untuk membantu pencetakan e-KTP di gedung eks Siola.
Perekaman Data
Suharto mengatakan pemerintah kota aktif memanggil warga kecamatan dan kelurahan yang belum menjalani perekaman data baru supaya perekaman data dan pencetakan e-KTP segera tuntas.
Bahkan, menurut dia, petugas akan mendatangi rumah orang tua yang sudah tidak mampu datang ke kantor kecamatan untuk merekam data kependudukan mereka.
"Seperti di sejumlah kelurahan Ujung dan Morokrembangan, sampai kemarin masih aktif untuk pelakukan perekaman," katanya.
Anggota Komisi B DPRD Surabaya Baktiono mendorong aparat pemerintah aktif "jemput bola" dalam merekam data kependudukan.
"Mulai untuk mengurus administrasi ke bank, layanan kesehatan, BPJS, dan BPJS Ketenagakerjaan kan harus pakai e-KTP. Pemerintah harus hadir untuk membereskan soal e-KTP ini," katanya.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015