Baghdad, Irak (ANTARA News) - Pasukan Irak kian jauh masuk ke jantung distrik terakhir yang dikuasai ISIS di Kota Ramadi, kata seorang juru bicara tentara seperti dikutip Reuters.
Menduduki kembali Ramadi yang jatuh ke tangan ISIS Mei silam akan menjadi salah satu kemenangan paling penting yang dicapai pasukan Irak sejak ISIS menguasai sepertiga wilayah Irak pada 2014.
Serdadu-serdadu Irak bergerak maju pada malam hari di daerah Hoz yang menjadi tempat kompleks pemerintahan berada, yang sudah menjadi sasaran sejak Selasa lalu, kata juru bicara operasi gabungan Brigadir Yahya Rasool.
"Pasukan kontraterorisme berada 800 meter dari kompleks pemerintah itu atau maju sekitar 1 km dari sehari sebelumnya," kata Rasool. "Serangan udara telah membantu meledakkan bahan-bahan peledak dan rumah-rumah ranjau sehingga memuluskan gerak maju kami."
Ramadi adalah ibu kota provinsi yang jauhnya dua jam berkendara dari Baghdad. Sebagian besar warga sipil di distrik kota yang dikuasai ISIS itu berlindung di rumah sakit karena mengetahui pasukan Irak tidak akan menyerang rumah sakit, kata Rasool.
Kota ini adalah ibu kota Provinsi Anbar yang mayoritas penduduknya Sunni. Pemerintah Irak berjanji menyerahkan kekuasaan kepada polisi setempat dan pasukan suku Sunni begitu mereka menguasai Ramadi.
Ramadi menjadi hadiah terbesar ISIS pada 2015 setelah ditinggalkan pasukan Irak Mei silam karena kemunduran besar dialami Baghdad dan pasukan Irak yang dilatih AS sejak jatuhnya Saddam Hussein pada 2003.
Setelah Ramadi, pasukan Irak mengincar Mosul, kota terbesar yang dikuasai ISIS. Sebelum perang, Mosul dihuni oleh sekitar dua juta penduduk.
"Pembebasan Mosul tercinta akan dicapai atas kerja sama dan persatuan seluruh komponen Irak setelah kemenangan di Ramadi," kata Perdana Menteri Haider al-Abadi seperti dikutip Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015