Bicara soal KB seharusnya peran laki-laki lebih besar."
Semarang (ANTARA News) - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa menegaskan, pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) jangan hanya dibebankan kepada kaum perempuan, namun juga laki-laki.
"Bicara soal KB seharusnya peran laki-laki lebih besar. Jangan hanya dipasrahkan semuanya pada perempuan karena bebannya selama ini juga besar," katanya di Semarang, Sabtu.
Hal tersebut diungkapkan Khofifah, yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) pada Konferensi Wilayah VII Pengurus Wilayah (PW) Muslimat NU Jawa Tengah yang berlangsung di Semarang.
Konferensi Wilayah (Konferwil) VII yang digelar PW Muslimat NU Jateng itu mengangkat tema "Peningkatan Religiusitas dan Kemandirian Muslimat NU".
Khofifah mengemukakan, Muslimat sejak dulu sudah melakukan sosialisasi program KB, seperti dicontohkan Ibu Wahid Hasjim, ibunya KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yang melakukannya sekira tahun 1960.
Ia mengatakan, peran laki-laki sebagai ayah sangat besar pula untuk membentuk karakter anak sehingga jangan hanya kaum perempuan yang dibebani tugas sebagai ibu rumah tangga untuk mengurus anak.
"Sebentar lagi kan Tahun Baru, tolonglah ikut menjaga anak-anaknya. Sekarang ini seks bebas semakin menjamur di tengah perkembangan teknologi yang memicu pergaulan bebas," katanya.
Kultur patrilineal yang lebih menonjolkan peran kaum laki-laki yang masih dianut, menurut Khofifah, harus disetarakan karena selama ini di negeri ini kaum laki-laki masih yang selalu di depan dan di atas.
Hadir pada kesempatan itu, Ketua Pengurus Wilayah (PWNU) Jateng Abu Hapsin, Ketua PW Muslimat NU Jateng Ismawati Khafid, serta para anggota dan pengurus pengurus cabang (PC) Muslimat NU se-Jateng.
Sementara itu, Plt Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Jateng Taufik Hidayat mewakili Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk membacakan sambutannya pada kesempatan tersebut.
"Saya menantang ibu-ibu Muslimat NU untuk ikut mengatasi persoalan angka kematian ibu hamil, KB, dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang terjadi di wilayah Jateng," kata Taufik.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015