Jakarta (ANTARA News) - Ketua Jakarta Transportation Watch (JTW) Andy Sinaga menilai pengelola jalan tol PT Jasa Marga terlambat mengantisipasi kemacetan lalu lintas yang terjadi saat liburan panjang Hari Raya Natal dan Tahun Baru.
"Sebenarnya Jasa Marga bisa melakukan upaya preventif untuk mengantisipasi kepadatan yang akan timbul karena pengaruh liburan," kata Andy melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat malam.
Andy menuturkan PT Jasa Marga sebagai operator jalan tol seharusnya menjamin pengendara sebagai konsumen yang membayar wajib mendapatkan bebas hambatan.
Dia mengamati Jasa Marga harus menambah sistem pintu pembayaran otomatis untuk efektifitas transaksi jalan tol.
Andy juga menyinggung Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI sebagai regulator tidak mengeluarkan kebijakan untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan.
Menurut dia, Kemenhub RI perlu mengeluarkan surat edaran larangan truk atau kendaraan angkutan berat menjelang liburan panjang Natal dan Tahun Baru.
"Ini (larangan truk beroperasi) baru dikeluarkan menurut saya terlambat," ujarnya.
Pengamat transportasi itu menyatakan Kemenhub RI lebih tepat mengeluarkan kebijakan pembatasan truk dan kontainer minimal tiga hari sebelum libur panjang untuk sosialisasi sehingga tidak merugikan pengusaha.
Dia juga menyarankan pemerintah membuat "blueprint" otoritas transportasi Jabodetabek guna mengurangi kemacetan lalu lintas.
Untuk mengurangi kemacetan Puncak Bogor, Andy menganggap pemerintah pusat harus segera merealisasikan pembangunan jalan tol yang telah direncanakan Pemerintah Kabupaten Bogor.
Solusi lainnya, pemerintah pusat dapat menggagas kereta gantung dari Ciawi hingga Cipanas Puncak Bogor.
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian menyebutkan kemacetan lalu lintas arus mudik Natal dan Tahun pada sejumlah ruas jalan tol di wilayah Jakarta terjadi di luar perkiraan.
"Meskipun kita sudah antisipasi ternyata luar biasa padatnya," ujar Irjen Polisi Tito Karnavian.
Tito mengungkapkan pihak terkait akan memobilisasi dan berkoordinasi guna mengantisipasi arus balik agar tidak terjadi kemacetan lalu lintas seperti arus mudik.
Diungkapkan Tito, Minggu (27/12) akan rapat melibatkan jajaran Polda, Polres Bogor dan Polres Karawang, Korlantas Polri, PT Jasa Marga dan pengelola tempat istirahat tol.
Tito juga menganalisa keberadaan "rest area" tol menghambat arus kendaraan sehingga terjadi kemacetan lalu lintas.
Selain itu, kemacetan juga terjadi karena perlambatan saat pembayaran di pintu tol dan kendaraan yang berhenti di bahu jalan.
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015