Manado (ANTARA News) - Penjabat Gubernur Sulawesi Utara Soni Sumarsono mengatakan pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru di daerah itu melibatkan ormas-ormas Islam dan Kristen.
"Jadi ada dari Banser ataupun GP-Ansor, begitupun dengan Panji Yosua Pria Kaum Bapa Gereja Masehi Injili di Minahasa," kata Sumarsono di Manado, Kamis.
Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri ini mengatakan, keikutsertaan ormas keagamaan ini merupakan cermin dari kerukunan antarumat beragama yang sudah terbina lama di daerah Sulut.
Karena itu dia mengharapkan, sejumlah objek vital seperti tempat-tempat umum dan tempat-tempat ibadah umat kristiani dijaga dengan baik untuk mengantisipasi terjadinya gangguan kamtibmas.
Hal ini penting untuk menjamin umat kristiani bisa melakukan ibadah di hari Natal dengan penuh khusuk.
"Sudah menjadi kebiasaan dari warga Sulut setiap datangnya hari raya keagamaan seperti hari raya Idul Fitri maka masjid dijaga oleh umat kristiani sebaliknya di hari Natal dan Paskah giliran umat muslim bergantian melakukan pengamanan," katanya.
Dia berharap, kerukunan yang telah terbina ini tetap terjaga sehingga pembangunan semua sektor di Sulawesi Utara berjalan baik.
Sebelumnya, forum koordinasi pimpinan daerah Kapolda Sulut Brigjen Pol Wilmar Marpaung SH, Dan Rem 131 Santiago Brigjen TNI Sulaeman Agusto serta pejabat lainnya menghadiri apel gelar pasukan operasi lilin pengamanan perayaan natal dan tahun baru.
Sumarsono melakukan peninjauan kesiapan kendaran operasioanl yang akan digunakan dalam operasi lilin, sekitar tiga ribu personel disiagakan di sejumlah titik.
Fokus operasi lilin ini adalah melakukan patroli dengan sasaran minuman keras dan senjata tajam.
Pewarta: Karel A Polakitan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015