Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Selasa pagi ditutup melemah tipis 0,06 persen, karena belum adanya sentimen positif dari dalam negeri yang dapat mendorong pasar saham. Pada penutupan sesi pagi, IHSG dibuka turun tipis 1,015 poin menjadi 1.798,278 dan indeks LQ45 melemah 0,814 poin atau 0,21 persen ke posisi 382,934. Volume perdagangan mencapai 1,361 miliar saham dengan nilai Rp473,645 miliar dari 19.329 kali transaksi. Analis Riset PT Sinarmas Sekuritas, Alfiansyah, kepada ANTARA, Selasa, mengatakan tidak adanya sentimen baru yang dapat menggerakan pasar membuat pasar cenderung bergerak datar. Alfian juga menambahkan bahwa perdagangan berjalan lamban dan bergerak dalam skala tipis baik naik maupun turun karena pengaruh beberapa pasar Asia yang masih libur. "Tidak adanya sentimen baru dan ditambah liburnya beberapa bursa Asia membuat pasar bergerak dalam skala tipis," tuturnya. Dia hanya menyebutkan pasar hanya ditopang dari stabilnya nilai tukar rupiah yang stabil saja," lanjutnya. Pada Selasa pagi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di Pasar Spot Antar Bank Jakarta berada di level Rp9.070/9.071. Pergerakan saham cenderung seimbang, dimana 67 bergerak naik, 53 turun dan 55 tidak berubah harganya. Penurunan indeks lebih cenderung digiring oleh melemahnya saham Telkom (TLKM), Aneka Tambang (ANTM) dan Bank Mandiri (BMRI). TLKM terkoreksi Rp50 ke posisi Rp9.600, ANTM turun Rp50 menjadi Rp8.600 dan BMRI terkikis Rp25 di harga Rp2.525. Sedangkan saham-saham lapis kedua yang mengalami kenaikan seperti Bakrie Telecom (BTEL) dan Truba Alam Manunggal (TRUB) ditambah menguatnya Perusahaan Gas Negara (PGAS) telah menahan indeks untuk tidak turun terlalu tajam. BTEL terangkat Rp15 ke posisi Rp280, TRUB naik Rp10 menjadi Rp720 dan PGAS menguat Rp50 ke posisi Rp8.950. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007