Hal ini dikarenakan Bali memiliki sejumlah atlet yang mampu diandalkan di masing-masing cabang olahraga dengan menargetkan minimal perolehan 20 medali emas,"
Denpasar (ANTARA News) - Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali, mengaku optimistis mampu masuk 10 besar dalam ajang Pekan Olahraga Nasional ke-XIX di Badung, Jawa Barat (Jabar), September 2016.
"Hal ini dikarenakan Bali memiliki sejumlah atlet yang mampu diandalkan di masing-masing cabang olahraga dengan menargetkan minimal perolehan 20 medali emas," kata Ketua Umum KONI Bali I Ketut Suwandi di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan target masuk jajaran 10 besar cukup realistis mengingat Bali mampu meloloskan 310 atlet di masing-masing cabang olahraga yang diikuti dalam ajang itu.
Namun, untuk merealisasi target itu, pihaknya akan mengevaluasi atletnya berdasarkan kiprah dan peringkat yang diperoleh dalam berbagai kejuaraan bertaraf nasional yang pernah diikuti.
"Artinya kami tidak ingin atlet yang lolos PON terkesan asal saja, lantaran di pra-PON hanya menempati rangking bawah, memang bakal kami evaluasi lagi. Otomatis kami akan koordinasi bersama cabang olahraga yang bersangkutan," ujarnya.
Secara kuantitas jumlah atlet Bali yang lolos PON Jabar meningkat dari PON XVIII Riau. Namun KONI Bali lebih memfokuskan terhadap kualitas atlet untuk merealisasikan target mengantongi minimal 20 emas dalam PON Jabar nantinya.
"Untuk anggaran KONI Bali memiliki dana yang mencukupi. Namun, kami ingin menyiasati dengan kondisi ini dan atlet berkualitas, mampu meraih target itu, dan mampu membawa KONI Bali minimal bertahan dipertingkat sembilan pada PON Jabar nanti," ujarnya.
Oleh sebab itu, untuk meningkatkan kualitas atlet yang memang diprediksi meraih medali emas dan perolehan medali lainnya, memang perlu dilakukannya "try out" di masing-masing cabang olahraga, karena dengan dengan melakukan itu dapat mengevaluasi perkembangan kualitas atlet.
"Kami bisa menilai jika atlet itu berpeluang meraih medali atau tidak, karena dapat dilihat dari prestasi dalam ajang bertaraf nasional dan pra-PON beberapa waktu lalu," kata Ketut Suwandi.
Pewarta: I Made Surya
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015