Jakarta (ANTARA News) - Untuk memenuhi aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) 30 persen yang akan diberlakukan Januari 2017, Advan berencana fokus pada perangkat lunak atau software tahun depan.
"Akan benar-benar digenjot, perangkat lunak kami kembangkan lewat ID3OS maupun Advan Store," kata Tjandra Lianto, Marketing Director Advan, usai peluncuran paket bundling Advan dan Indosat Ooredoo di Jakarta, Rabu.
Tjandra menjelaskan ID3OS hadir dengan aplikasi yang lebih meng-Indonesia, contohnya hari libur sudah disesuaikan dengan kalender Indonesia, serta antamuka pengguna (User Interface/ UI) yang lebih banyak mengadopsi budaya Indonesia.
Sedangkan Advan Store merupakan upaya dari Advan untuk mempermudah pengguna dari sisi aplikasi. Tanpa akun email pengguna dapat mengunduh aplikasi, video, wallpaper secara cuma-cuma.
"Kami akan mengembangkan terus ke user experience yang lebih meng-Indonesia, kami coba text voice yang bisa bahasa Jawa atau Sunda, "Aku ora pengen mangan," akan berubah menjadi teks," ujar dia.
Sebagai informasi, saat ini jumlah TKDN Advan masih di angka 20 persen. "Masih kecil karena banyak komponen yang masih tergantung pada negara lain, masih import, kalau di Indonesia industri kamera, baterai, mainboard sudah ada tentu akan menambah persentasi TKDN kami," kata Tjandra.
"Membangun industri seperti itu tergantung pada semua pihak, dari pemerintah dan juga investor itu sendiri," tambah dia.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015