Jakarta (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Indonesia, Jenderal Badrodin Haiti, mewanti-wanti jajarannya agar lebih mengoptimalkan fungsi intelijen dalam tugas Operasi Lilin 2015 yang digelar di seluruh Indonesia.


"Optimalkan peran dan fungsi intelijen serta babinkamtibmas untuk memantau fenomena apa saja yang terjadi di masyarakat sehingga masalah apapun bisa diantisipasi," kata Haiti, pada Apel Gelar Pasukan Ops Lilin Terpusat Lilin 2015, di Lapangan Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu.

Laiknya Operasi Lilin, pusat-pusat keramaian dan simpul-simpul lalu-lintas jadi fokus mereka, selain gereja-gereja. Misa dan kebaktian Natal di Indonesia pernah dinodai pemboman terencana dan sistematis dari jaringan teroris.


Belum lama ini, Australia mengingatkan bahwa ISIS ingin menjadikan Indonesia sebagai "khalifah jauh" mereka, alias semacam basis wilayah baru di luar Timur Tengah.


Walau tugas pengamanan Natal dan Tahun Baru kali ini dititikberatkan kepada polisi, namun Haiti juga berpesan, "Jalin kerja sama yang baik dengan TNI dan instansi-instansi terkait sehingga pengamanan Ops Lilin berjalan baik."

Sebanyak 80.197 personel polisi dari seluruh Indonesia dan 20.681 tentara gabungan disiagakan dalam Operasi Lilin 2015 yang akan digelar pada 24 Desember 2015-2 Januari 2016.

Pewarta: Anita Dewi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015