Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa pagi, melemah menjadi Rp9.070/9.071 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.055/9.065 atau turun 15 poin. Pengamat Pasar Uang, Farial Anwar, di Jakarta, Selasa, mengatakan aksi beli dolar AS di pasar domestik oleh pelaku lokal berlanjut menyusul aktifnya pelaku asing di pasar regional membeli dolar sehingga menekan rupiah terpuruk. Pelaku asing membeli dolar AS, karena mereka ragu-ragu untuk membeli yen dan menunggu hasil pertemuan bank sentral Jepang (BOJ) yang akan bersidang dua hari pada pekan ini, katanya. Para pelaku pasar, menurut dia masih mempertanyakan apakah BOJ jadi menaikkan suku bunganya dari 0,25 persen menjadi 0,5 persen yang jauh lebih rendah dibanding suku bunga AS mencapai 5,25 persen dan suku bunga Eropa berkisar 3,25 persen. Apabila BoJ jadi menaikkan suku bunganya apakah akan memicu yen menguat yang saat ini sudah berada dibawah level 120 yen, katanya. Ditanya rencana kenaikan suku bunga yen, dan diturunkannya suku bunga AS, ia mengemukakan sebenarnya akan memberikan dukungan positip terhadap rupiah, namun Bank Indonesia (BI) terlihat kurang menyukai rupiah mendekati level Rp9.000 per dolar AS. Rupiah kemungkinan masih tetap berada di atas level Rp9.000 per dolar AS, akibat aktifnya BI bermain di pasar uang itu, katanya. Apalagi, lanjutnya BI saat ini memiliki cadangan devisa yang cukup besar mencapai 43 miliar dolar AS untuk menstabilkan rupiah, apabila mata uang lokal itu bergejolak. Menurut Farial, rupiah saat ini masih cukup stabil dalam kisaran antara Rp9.050 sampai Rp9.100 per dolar AS, namun pada suatu saat nanti rupiah akan berada di bawah level Rp9.000 per dolar AS, melihat besarnya dukungan pasar regional. `Kami optimis rupiah akan bisa menembus level Rp9.000 per dolar AS, asalkan BI melonggarkan aksinya di pasar uang domestik, " katanya. Dolar AS di pasar regional menguat terhadap yen menjadi 119,70 dari sebelumnya 119,54, euro naik jadi 157,43 dari 157,23 dan euro sedikit berubah jadi 1,3153 dari sebelumnya 1,3173 per dolar AS. (*)
Copyright © ANTARA 2007