Ini merupakan momentum bagi Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan perubahan secara mendasar dalam sistem transportasi angkutan umum di ibukota."
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meresmikan sebanyak 320 unit armada bus pengumpan (feeder) Transjakarta dan bus gandeng (articulated) Transjakarta.
Peresmian tersebut dilakukan secara langsung oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat bersama dengan Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Antonius Kosasih di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.
"Ini merupakan momentum bagi Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan perubahan secara mendasar dalam sistem transportasi angkutan umum di ibukota," kata Djarot di Senayan, Jakarta Pusat, Selasa.
Menurut mantan Wali Kota Blitar itu, nantinya, tarif bus yang mengangkut penumpang, baik diluara maupun didalam koridor Transjakarta akan terintegrasi atau satu tarif dengan Transjakarta.
"Selain itu, dengan upah yang layak, kami berharap tidak ada lagi sopir yang berperilaku ugal-ugalan. Sehingga, kedepannya seluruh angkutan umum di Jakarta akan jauh lebih baik dalam melayani penumpang," ujar Djarot.
Sementara itu, serupa dengan Djarot, Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih mengungkapkan walaupun bus pengumpan mengangkut penumpang dari luar halte, bus tersebut akan tetap berhenti di setiap halte Transjakarta yang dilalui.
"Disamping itu, para penumpang juga tidak akan lagi dikenai tarif bila ingin berpindah ke bus Transjakarta di halte. Jadi, hanya dengan Rp3.500, para penumpang bisa berkeliling Jakarta. Mudah-mudahan, akhir Desember ini semuanya sudah bisa beroperasi," ungkap Antonius.
Setelah melalui tahap uji Kir, kendaraan-kendaraan tersebut akan dioperasikan di beberapa rute, diantaranya Monas-Pantai Indah Kapuk (PIK), Ragunan-Monas, Ragunan-Monas via Dukuh Atas, Lebak Bulus-Senen via Stasiun Cikini, Blok M-Manggarai via Stasiun Manggarai.
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015