Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi XI DPR Awal Kusumah memperingatkan bahwa kondisi ketahanan pangan saat ini cukup memprihatinkan dan akan menghambat pencapaian target pertumbuhan ekonomi 2007 sebesar 6,3 persen. "Kita lihat produksi padi memberikan kontribusi sangat besar terhadap produk domestik bruto (PDB), yaitu sekitar Rp100 triliun. Dengan kondisi ketahanan pangan saat ini yang memprihatinkan maka akan berpengaruh terhadap target kita dalam pertumbuhan ekonomi yang akan datang," kata Awal Kusumah di Gedung DPR/MPR Jakarta, Senin. Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar itu memaklumi bahwa kondisi iklim memang sesuatu yang tidak dapat dikendalikan. "Akibatnya musim tanam juga mundur dan konsekuensi lebih lanjut adalah terjadinya penurunan produksi padi," katanya. Kondisi tersebut, jelasnya, akan berpengaruh terhadap keadaan perekonomian di pedesaan yang masih sangat bergantung kepada ekonomi padi nasional. "Jika terjadi penurunan dan stag di sini, akan mengakibatkan stagnya perekonomian sektor riil di pedesaan. Hal ini memberi kekhawatiran bagi kita terhadap pencapaian target pertumbuhan ekonomi 2007," katanya. Menurut dia, terjadinya kenaikan harga beras akhir-akhir ini juga akan mengganggu pencapaian target inflasi 2007 sebesar 6,5 persen. Laju inflasi diperkirakan akan meningkat karena kenaikan harga beras tersebut. "Dari perkembangan yang kita lihat, ada hal-hal yang membuat kita miris terutama mengenai ketahanan pangan. Kita kembali melihat rakyat berbaris untuk mencari beras," katanya. Menurut dia, langkah-langkah untuk mengatasi perlu segera dilakukan sehingga tidak menjadi sesuatu yang lama bahkan permanen. "Padi/beras adalah komoditi strategis yang sangat berpengaruh terhadap stabilitas politik dan keamanan. Tentu tidak kita harapkan masalah ini menyebabkan kondisi politik dan keamanan kita menjadi tergoncang," kata Awal.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007