Kami ingin 'Equator' kelak bisa seperti Salamander, Bally dan merek-merek internasional lainnya yang punya identitas negara masing-masing."
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian memperkenalkan tiga merek nasional sepatu pria khas Indonesia, yang akan dirancang untuk kebutuhan alas kaki kelas atas di dalam dan luar negeri, salah satunya bernama "Equator".
"Kami ingin 'Equator' kelak bisa seperti Salamander, Bally dan merek-merek internasional lainnya yang punya identitas negara masing-masing," kata Dirjen Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Euis Saedah di Jakarta, Selasa.
Menurut Euis, produk sepatu yang namanya diambil dari letak geografis Indonesia di peta dunia ini akan dikerjakan oleh beberapa IKM di Indonesia, yang sudah memiliki kemampuan mumpuni untuk memproduksi sepatu dengan kualitas terbaik.
Hingga saat ini, terdapat 12-20 IKM menyatakan kesiapannya untuk memproduksi "Equator", di mana kualitas dan teknik pembuatannya disupervisi oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin.
"Jadi, kami tidak hanya memberikan merek, namun juga memfasilitasi pembinaan kepada para IKM hingga pemasaran sepatu tersebut. Kami mengundang IKM lain untuk turut serta, nanti BPPI akan meninjau apakah mereka sudah layak atau belum," ujar Euis.
Euis menambahkan, yang terpenting dalam hal ini adalah manajemen bisnis, termasuk sistem pemasaran dan publikasinya, di mana pemerintah juga menggandeng tim khusus dari merek sepatu lokal Brodo.
Terkait strategi penetapan harga (pricing), Euis mengatakan, sepatu tersebut akan dibanderol harga minimal Rp1,5 juta dengan diskon 70 persen pada tahap awal peluncuran.
"Equator" diharapkan bisa mencuri hati konsumen sepatu di dalam maupun luar negeri, yang menjadi pintu masuk produk Indonesia ke dunia global.
Rencananya, merek tersebut akan diluncurkan lebih awal dibanding dua merek lainnya, yakni "Kakatua" dan "Krakatau" pada 2016.
Namun, Euis menargetkan agar ketiganya dapat diluncurkan dan mulai diproduksi maksimal pada Maret 2016.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015