Tokyo (ANTARA News) - Saham-saham Tokyo bergerak lebih rendah pada awal perdagangan yang lesu, Selasa, meskipun Wall Street naik karena yen yang lebih kuat menekan eksportir Jepang.

Menurut AFP, tiga indeks saham utama AS berakhir lebih tinggi pada Senin, mengabaikan kemerosotan harga minyak ke tingkat terendah baru multi-tahun.

"Menjelang liburan, sulit mengharapkan menerima hasil yang layak untuk mengambil risiko, sehingga saham mungkin kesulitan mendapat arah hari ini," Nobuyuki Fujimoto, seorang analis pasar senior di SBI Securities Co, mengatakan kepada Bloomberg News.

"Saham-saham Jepang tidak lagi relatif mahal, jadi saya tidak akan memperkirakan penurunan besar. Tapi mereka juga tidak akan bergerak jauh lebih tinggi."

Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo sedikit menurun 0,21 persen, atau 40,34 poin, menjadi 18.875,68 pada awal perdagangan, membalikkan kenaikan tipis pada pembukaan.

Indeks Topix dari seluruh saham papan utama turun tipis 0,02 persen, atau 0,37 poin, menjadi 1.530,91.

Indeks Nikkei turun pada Senin dan Jumat karena harga minyak yang lemah dan kekecewaan dengan penyesuaian tak terduga program untuk stimulus bank sentral Jepang (BoJ).

Eksportir tetap berada di bawah tekanan karena yen menguat. Dolar berada di 121,11 yen dari 121,21 yen pada Senin di New York, setelah melompat ke 123 yen tepat setelah pengumuman BoJ pada Jumat lalu.

Euro turun tipis menjadi 1,0911 dolar dan 132,13 yen dari 1,0915 dolar dan 132,20 yen di perdagangan AS.

Para sealer sekarang sangat menunggu data inflasi Jepang, data ketenagakerjaan dan pengeluaran -- dijadwalkan akan rilis pada Jumat -- untuk isyarat perdagangan baru.

Investor juga mengantisipasi rilis data penting AS minggu ini, termasuk angka pertumbuhan ekonomi dan penjualan rumah siap huni, setelah Federal Reserve pada pekan lalu menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade, meningkatkan harapan ekonomi terbesar dunia itu kembali ke jalurnya.

Di Wall Street, Dow naik 0,72 persen pada Senin, sementara S&P 500 naik 0,78 persen dan Nasdaq menguat 0,93 persen.

(A026)

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015