"Pergerakan pasar sebagian besar merupakan cermin dari pemantapan posisi akhir tahun dan ambil untung setelah tahun yang diliputi terlalu kuatnya mata uang AS itu," kata Joe Manimbo, analis pasar senior dari Western Union Business Solutions.
Pasar mendapatkan suntikan sentimen positif dari data yang dikeluarkan Departemen Perdagangan AS yang memperkirakan ekonomi tumbuh sepertiga yang oleh para analis diproyeksikan mencatat angka 2,0 persen.
Para analis berhati-hati karena euro bisa saja tertekan kembali terhadap dolar AS karena perbedaan kebijakan antara otoritas moneter AS dengan Eropa di mana kini Federal Reserve resmi menaikkan suku bunga.
"Karena faktor itu, kita kemungkinan besar akan mengawali tahun besar dengan tingkat terendah baru euro, paling tidak di awal," kata David Gilmore dari Foreign Exchange Analytics seperti dikutip AFP.
Pada perdagangan Senin, euro menguat pada 1,0915 per dolar AS dari penutupan Jumat pada 1,0870 per dolar AS.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015