Saat menjadi "guest of owner Frankfurt Book Fair 2015", Indonesia sempat kesulitan mempersiapkan buku-buku berbahasa Inggris yang berpeluang dibaca oleh masyarakat internasional.
"Dalam hal ini Indonesia bisa memenuhi target, tapi dengan upaya luar biasa. Ada yang dikarbit, diterjemahkan namun kurang baik, segala macam," kata Senior Editor Kepustakaan Populer Gramedia Christina M. Udiani kepada Antaranews di Jakarta, Senin.
Menurut Christine, Frankfurt Book Fair merupakan langkah pertama untuk membawa nama Indonesia mengorbit ke dunia internasional, sehingga buku-buku karangan anak bangsa bisa mengambil bagian di dunia.
Rupanya, karya sastra Indonesia yang ditulis dalam bahasa Inggris menjadi jembatan agar buku-buku tersebut bisa dinikmati secara global.
Christine mengisyaratkan bahwa meskipun ditulis dalam bahasa asing, hal tersebut tidak akan menghilangkan orisinalitas atau makna dari buku itu sendiri.
Ia menambahkan bahwa di Indonesia sendiri, sudah banyak pembaca yang membeli buku-buku yang ditulis dalam bahasa Inggris, mulai dari buku untuk segmentasi anak-anak hingga orang dewasa.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015