Jakarta (ANTARA News) - Program pemerintah yang ditujukan untuk petani harus sesuai kebutuhan sehingga berhasil meningkatkan produksi pangan.

Presiden Joko Widodo saat menyerahkan penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara 2015 di Istana Negara Jakarta pada Senin menegaskan kementerian pertanian yang telah mendapatkan kenaikan anggaran pada APBN 2016 lebih tingga dibandingkan tahun sebelumnya harus mampu mewujudkan program semacam itu.

"Anggaran Kementan naik 100 persen, saya tunggu hasilnya, apa hasil naik, impor turun. Saya tidak tergesa-gesa setahun minta hasil. Ini proses panjang, saya senang Pak Mentan orang lapangan," kata Presiden.

Presiden mengatakan selama ini sejumlah bahan pangan masih di impor padahal Indonesia memiliki kemampuan untuk memproduksi sendiri pada tahun-tahun mendatang.

"Impor sudah mulai turun, seperti jagung, daging, bawang. Saya ingin lihat 2-3 tahun lagi karena kita fokus itu, tapi jangan sampai produksi meningkat tapi kesejahteraan petani tidak meningkat," tegasnya.

Presiden mengatakan bila dari awal penanaman hingga panen dan kemudian pemasaran dikelola dengan baik maka produk pangan Indonesia tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri namun juga bisa memenuhi kemampuan ekspor sehingga memberi nilai tambah pada perekonomian nasional.

"Saya optimis kita bisa melakukan ekspor komoditas pertanian dan perikanan apalagi sebentar lagi ada MEA. Hanya ada dua pilihan kita menyerbu atau diserbu," tegasnya.

Pewarta: Agus Salim dan Panca Hari Prabowo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015